Rudi Hartono Akan Memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni di Kota Banjar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Rudi Hartono, seorang warga di Dusun Citangkolo, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, tinggal di rumah yang tidak layak huni bersama anaknya, Jemiran. Usia Rudi yang sudah 73 tahun membuat kondisinya semakin memprihatinkan. Rumah sepanjang 5×8 meter tersebut telah lama dalam keadaan rusak, dan baru-baru ini terungkap adanya kendala dalam komunikasi antara masyarakat dan pemerintah setempat terkait bantuan perbaikan.

Kondisi rumah tanpa fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) menujukkan kesulitan yang dialami Rudi dan keluarga. Mereka terpaksa pergi ke sungai untuk kegiatan BAB (buang air besar) dan memakai fasilitas mandi di rumah tetangga. Selain itu, mereka juga memasak di luar rumah karena tidak memiliki dapur yang layak. Masa depan semakin sulit ketika musim hujan tiba, dengan air hujan yang bocor ke dalam rumah.

Teguh, Ketua RT setempat, menjelaskan bahwa Rudi sulit untuk berkomunikasi, meskipun secara fisik sehat. “Pemilik rumah sudah tua, sulit diajak komunikasi. Sehat mah sehat, cuma ya begitu,” katanya. Meskipun ada program rutilahu (rumah tidak layak huni) yang diusulkan, proses perbaikannya tidak secepat yang diharapkan karena harus melalui prosedur yang tepat.

Kepala Desa Kujangsari, Mujahid, baru menyadari kondisi rumah Rudi setelah kunjungan pada Senin, 22 September 2025. Ia mengaku tidak memperoleh informasi dari RT atau masyarakat sebelumnya. “Dari lingkungan (RT) tidak ada komunikasi ke saya, sehingga baru tahu ada rumah warga tidak layak,” ujarnya. Sebelumnya, bantuan rutilahu dari provinsi sempat diberikan pada tahun 2022 dan 2023, namun karena masalah komunikasi, rumah Rudi tidak diajukan.

Masalah ini menggambarkan kesulitan dalam koordinasi antara pemerintah dan masyarakat dalam memberikan bantuan kepada warga yang memerlukannya. Meskipun ada program yang baik, prosesnya terkadang terhambat oleh faktor komunikasi yang kurang lancar. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efisiensi dan efektivitas program sosial di bidang perbaikan rumah.

Untuk warga seperti Rudi, perbaikan rumah bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal keamanan dan kesehatan. Dengan adanya dukungan yang tepat, masalah seperti ini bisa diatasi. Kesempatan ada, namun kerja sama dan komunikasi yang baik antar pihak menjadi kunci suksesnya.

Kondisi rumah Rudi memang membutuhkan perhatian serius. Pada saat yang sama, hal ini juga menjadi pelajaran bagi pihak berwenang untuk memperbaiki sistem komunikasi, sehingga bantuan bisa mencapai warga yang sebenarnya memerlukannya. Jika semua pihak bekerja sama dengan baik, solusi untuk masalah rumah tidak layak huni bisa dicapai lebih cepat dan tepat sasaran.

Kondisi rumah Rudi yang rusak dan tidak layak huni menjadi gambaran tentang tantangan yang dihadapi oleh masyarakat berkebutuhan khusus. Perbaikan rumah ini bukan hanya tentang membangun dinding dan atap, tetapi juga tentang menyediakan lingkungan hidup yang layak bagi setiap warga. Dengan dukungan yang tepat, masalah seperti ini bisa diatasi, dan masyarakat bisa hidup dengan lebih layak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan