Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan, menganalisis tiga kasus keracunan pangan di Kabupaten Bandung Barat yang melibatkan 1.315 anak di beberapa wilayah seperti Cipongkor, Neglasari, Sirnagalih, Sarinagen, dan Cihampelas. Mayoritas pasien mengalami gejala seperti mual dan pusing, sementara sekitar 20% lainnya mengalami sesak napas dan muntah. Sebagian besar telah sembuh, tetapi masih ada lima anak yang masih dalam perawatan.
Menurut keterangan Menkes, keracunan pangan dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu infeksi bakteri, virus, atau zat kimia. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah akan melakukan pengambilan sampel dan persiapan reagen untuk mendeteksi bakteri penyebab keracunan MBG lebih cepat, agar dapat mencegah kasus serupa di masa depan. Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada 1 Oktober 2025, Sadikin menjelaskan bahwa pemahaman terhadap penyebab keracunan penting untuk menentukan pengobatan yang tepat. Selain itu, laboratorium di berbagai kabupaten dan kota siap melakukan penelitian mikrobiologis dan toksikologi untuk mendeteksi bakteri atau virus tersebut.
Beberapa jenis bakteri yang sering menjadi penyebab keracunan pangan meliputi:
Salmonella
Bakteri ini sering ditemukan pada daging, telur mentah atau kurang matang, susu tidak pasteurisasi, dan juga bisa terkontaminasi melalui air. Gejala yang umum dialami adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, kepenyangan, dan gangguan pencernaan.
Escherichia Coli
Bakteri ini dapat ditemukan pada daging mentah atau kurang matang, susu mentah, dan produk olahan hewan. Gejala yang bisa timbul meliputi kejang perut, mual, muntah, demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan bahkan kencing berdarah.
Bacillus Cereus
Bakteri ini sering terlibat dalam keracunan pangan yang terkait dengan makanan seperti nasi, pasta, kentang, dan makanan bertepung yang tidak disimpan dengan benar. Gejala utama yang muncul pada anak-anak meliputi mual, kejang perut, dan diare.
Staphylococcus
Bakteri ini dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, dan diare pada anak-anak. Infeksi dapat terjadi melalui kontak dengan daging kambing atau hewan lain, susu mentah, atau produk hewan yang tidak dipasteurisasi.
Selain itu, keracunan pangan juga bisa disebabkan oleh bakteri seperti clostridium pertringens, listeria monocytogenes, campylobacter jejuni, dan shigella. Selain infeksi bakteri, zat kimia seperti nitrit pada sayur dan buah, histamine dalam ikan tidak segar, atau makanan fermentasi juga dapat menyebabkan gejala seperti ruam, gatal, pusing, berkeringat, dan rasa terbakar di mulut.
Untuk mencegah keracunan pangan, penting untuk mengamankan sumber makanan, memastikan makanan disimpan dengan benar, dan mengonsumsi makanan yang segar dan terproses dengan baik. Pencegahan dan pengetahuan akan penyebab keracunan pangan adalah kunci untuk menjaga kesehatan especially children.
Keracunan pangan adalah masalah serius yang memerlukan perhatian serius. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengadopsi praktik keamanan pangan yang baik, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari risiko tersebut.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.