Pencarian Pekerjaan di Job Fest: Berkeliling Bersama Anak dan Istri Akibat Usia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Acara Jakarta Job Fest yang berlangsung di Gedung Pertemuan Pertamina, Jakarta, dari Selasa 30 September hingga Rabu 1 Oktober 2025, menjadi tempat bagi ratusan pencari kerja untuk mencari peluang. Antrean panjang sudah terlihat sejak hari pertama, bahkan merebak ke area parkir gedung.

Saelan, seorang warga Bogor berusia 36 tahun, hadir bersama anak-anaknya dan istrinya. Mereka berangkat dari rumah sekitar pukul 08.00 WIB dengan menggunakan sepeda motor. Meskipun sering ditolak karena usia yang tidak lagi muda, Saelan tetap bersemangat karena didukung oleh keluarganya. Sebagai korban pemutusan hubungan kerja (PHK), ia sebelumnya mencari penghasilan sebagai pengemudi ojek online dan pengamanan perumahan di Bogor. “Semangat. Lebih semangat lagi,” kata Saelan saat diwawancarai. Ia mengaku sudah banyak melamar di berbagai perusahaan, tetapi seringkali ditolak karena usia.

Sementara itu, Cahyo, warga Jakarta Timur berusia 52 tahun, mengalami kesulitan serupa. Meskipun pemerintah sudah menghapus batasan usia dalam lamaran kerja, banyak perusahaan masih memprioritaskan usia di bawah 40 tahun. Cahyo, yang sudah mencari kerja selama 1,5 tahun, mengaku sudah melamar ke lebih dari 50 perusahaan di berbagai bidang, mulai dari marketing, logistik, hingga farmasi. Rizal Syaputra, yang berusia 53 tahun, juga mengalami kesulitan serupa. Ia harap mendapat pekerjaan yang layak, meskipun pasrah menerima apa saja karena usianya yang sudah tinggi. “Ya, sesuai dengan yang saya bisa saja,” ujarnya.

Asma Nisa, pemuda berusia 20 tahun, mengeluhkan persyaratan penampilan yang menarik dan tinggi badan yang sering menjadi penghambat dalam pencarian kerja. Ia berharap job fair kali ini bukan hanya sekadar formalitas. Juan Aditya Ramadan (19) dan Ali Topan (17), dua pemuda dari Kuningan Jawa Barat, sering menerima penolakan karena kurangnya pengalaman kerja. Keduanya adalah lulusan baru SMK dan sulit mendapat pekerjaan. Juan sudah melamar sebanyak-banyaknya sejak lulus sekolah empat bulan yang lalu, sementara Ali pernah bekerja paruh waktu di kafe.

Meskipun menghadapi tantangan beragam, peserta job fair tetap bersemangat mencari pekerjaan. Cerita mereka mengungkapkan betapa pentingnya inklusi dan kesempatan yang sama dalam dunia kerja.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan