Pariwisata Papua Sanggup Tagih Utang PON Sebesar Rp 400 M

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Para pelaku usaha di bidang MICE, Event, dan Multi-Event yang tergabung dalam tiga asosiasi utama pariwisata di Indonesia meminta pembayaran tunggakan yang belum terbayar dari penyelenggaraan PON XX Papua 2021. Tiga asosiasi tersebut adalah Indonesia Congress and Convention Association (INCCA), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA).

Iqbal Alan Abdullah, Ketua Umum DPP INCCA, menjelaskan bahwa total tunggakan yang belum diselesaikan pemerintah kepada ribuan anggota asosiasi sebagai vendor PON XX Papua mencapai Rp 340 miliar. Jumlah ini mencakup berbagai pelaku usaha kecil dan menengah, termasuk penyedia catering, kontraktor pameran, transportasi/tiket, serta penyelenggara acara pembukaan dan penutupan.

Menurut Iqbal, utang tersebut juga mencakup hutang terkait Perpanas XVI Tahun 2021 sebesar Rp 58 miliar. Dengan demikian, total tunggakan pemerintah terkait PON XX 2021 hampir mendekati Rp 400 miliar. Dari jumlah tersebut, utang kepada anggota INCCA saja mencapai lebih dari Rp 100 miliar, sementara utang kepada anggota katering juga mencapai angka serupa. Sisanya dibagi ke berbagai vendor travel dan kontraktor lainnya.

Sampai September 2025, Iqbal menuturkan bahwa belum ada pembaruan terkait pembayaran tunggakan yang mencapai Rp 400 miliar. Hal ini menyebabkan anggota asosiasi mengalami tekanan finansial yang berat, karena telah lebih dari empat tahun tidak ada pembayaran yang diterima.

Selain masalah tunggakan PON, para pelaku usaha juga mengeluhkan lama waktu pelunasan biaya event yang diselenggarakan oleh pemerintah. Biasanya, pembayaran dilakukan setelah tiga bulan pelaksanaan event atau setelah laporan pelaksanaan kegiatan (LPK) diterbitkan. Padahal, supplier seperti tiket, katering, hotel, dan souvenir harus menerima pembayaran uang muka 50% dan pelunasan dua minggu sebelum acara berlangsung. Hal ini membuat pengusaha harus meminjam dana untuk menutupi biaya awal, yang berdampak pada pendapatan mereka.

INCCA, ASPERAPI, dan ASITA berharap pemerintah dapat mengevaluasi kembali masalah tunggakan ini dan mencari solusi. Mereka juga mengajukan permintaan agar skema pembayaran event pemerintah dapat dipercepat untuk mendukung putaran dana pengusaha dan mengoptimalkan kontribusi pajak ke negara.

Masalah tunggakan pembayaran tidak hanya mengganggu kestabilan keuangan para pengusaha, tetapi juga berdampak pada kinerja industri pariwisata secara keseluruhan. Kecepatan dalam penyelesaian masalah ini akan memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah dan pelaku usaha.

Dengan penanganan yang tepat, industri pariwisata dapat kembali berkembang dengan optimal, mendukung ekonomi, dan meningkatkan daya saing pada pasaran global.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan