Lambung Tasya Kamila Tersisa 15 Persen Setelah Operasi Bariatrik

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ibunda artis Tasya Kamila telah melakukan operasi bariatrik untuk mengatasi masalah berat badan yang selama 25 tahun tidak bisa diatasi hanya dengan diet. Usaha penurunan berat badan yang dimulai sejak tahun 2000 berhasil menurunkan berat badan ibunya beberapa kali, tetapi naik kembali secara drastis. Setelah konsultasi dengan dokter, mereka memutuskan untuk melakukan operasi pemotongan lambung. Hasilnya, lambung ibu Tasya kini hanya tersisa 15 persen, sebesar sedotan boba.

Operasi bariatrik merupakan salah satu metode medis untuk mengatasi obesitas dengan cara memodifikasi sistem pencernaan. Prosedur ini direkomendasikan jika upaya penurunan berat badan sebelumnya tidak berhasil atau jika obesitas menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Operasi ini bekerja dengan mengubah ukuran lambung atau usus halus, sehingga mengurangi ketersediaan kalori dan mengurangi sinyal lapar.

Terdapat beberapa jenis operasi bariatrik, di antaranya gastric sleeve, gastric bypass, dan biliopancreatic diversion with duodenal switch. Gastric sleeve melibatkan pengurangan lambung hingga 80 persen, sisa lambung berbentuk tabung yang mengurangi produksi hormon ghrelin, hormon yang menimbulkan nafsu makan. Gastric bypass mengurangi ukuran lambung dan mengubah aliran makanan agar melewati sebagian usus halus. Sedangkan biliopancreatic diversion with duodenal switch menggabungkan teknik gastric sleeve dan intestinal bypass, yang mengurangi produksi hormon lapar dan penyerapan nutrisi.

Operasi bariatrik cocok untuk mereka yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 40 atau antara 35 hingga 39,9 dengan kondisi kesehatan terkait seperti diabetes tipe 2 atau hipertensi. Pemeriksaan medis lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menentukan kesiapan pasien.

Meski efektif, operasi bariatrik juga memiliki risiko, baik dalam jangka pendek seperti pendarahan berlebihan, infeksi, atau masalah pernapasan, hingga jangka panjang seperti obstruksi usus, sindrom dumping, malnutrisi, dan refluks asam. Keputusan untuk menjalani operasi harus dipertimbangkan dengan hati-hati setelah konsultasi dengan spesialis.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa operasi bariatrik tidak hanya membantu penurunan berat badan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi risiko penyakit kronis terkait obesitas. Namun, pasien harus siap untuk mengikuti program pemantauan pasca-operasi dan mengelola gaya hidup sehat.

Studi kasus menunjukkan bahwa pasien dengan dukungan keluarga dan komitmen untuk berubah gaya hidup cenderung lebih sukses dalam menjaga hasil operasi. Infografis yang menunjukkan perbandingan ukuran lambung sebelum dan sesudah operasi dapat membantu pemahaman tentang perubahan fisiologis yang terjadi.

Mengatasi obesitas bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang kesehatan jangka panjang. Operasi bariatrik bisa menjadi solusi untuk mereka yang telah mencoba berbagai metode tanpa hasil. Tetapi, perjalanan menuju kesehatan tidak berhenti di operasi, melainkan melibatkan komitmen untuk menjaga pola makan dan aktivitas sehat.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan