Minister Kebudayaan, Fadli Zon, telah membagikan informasi mengenai lokasi penyimpanan beberapa artefak yang akan dikembalikan ke Indonesia dari Belanda. Barang bersejarah tersebut akan dipajang di Museum Nasional Indonesia.
“Kami rencananya akan menampilkan artefak-artefak tersebut di Museum Nasional,” terang Fadli kepada para wartawan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025).
Fadli menjelaskan bahwa artefak-artefak tersebut saat ini masih berada di Belanda. Di antaranya termasuk keris-keris milik tokoh-tokoh sejarah seperti Teuku Umar dan Diponegoro. “Dengan menerima kembali artefak penting serta fosil, kita terus melakukan repatriasi benda-benda bersejarah, termasuk keris milik pahlawan nasional kita. Keris Teuku Umar dan keris Nogo Siluman milik Diponegoro akan pulang,” katanya.
Selain keris, ada pula keris Sultan Madura dan berbagai keris bersejarah lainnya yang disita Belanda selama peperangan. “Semua sudah masuk dalam daftar yang dibahas, termasuk hasil penelitian provenance research,” tambahnya.
Proses pengembalian benda bersejarah ini akan dilakukan secara bertahap. “Saat ini masih ada penelitian yang berlangsung, namun secara bertahap, benda-benda bersejarah ini akan kembali ke Indonesia,” ujarnya.
Belanda setuju mengembalikan 30.000 fosil dan artefak Jawa ke Indonesia setelah Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Raja Willem-Alexander di Istana Huis ten Bosch, Den Haag. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas penguatan hubungan bilateral serta komitmen Belanda dalam mengembalikan benda-benda bersejarah.
Menurut Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, di Instagram Sekretariat Kabinet, Jumat (26/9), Presiden Prabowo dan Raja Willem-Alexander juga membahas isu-isu strategis. “Salah satu agenda penting yang dibahas adalah komitmen Pemerintah Belanda untuk mengembalikan 30.000 benda dan artefak Jawa bersejarah milik Indonesia,” terangnya.
Menurut laporan DW, Sabtu (27/9), Belanda akan mengembalikan lebih dari 28.000 fosil, termasuk “Manusia Jawa,” fosil Homo erectus pertama yang dikenal. Koleksi ini, dikenal sebagai Koleksi Dubois, diambil Eugene Dubois dari Indonesia pada 1891 saat masa koloni Belanda. Fosil ini menjadi kurang lebih 28.000 fosil yang akan dikembalikan karena dianggap sebagai sumber penting dalam penelitian evolusi manusia.
Pulangan artefak dan fosil ini bukan hanya meneguhkan nilai sejarah dan budaya Indonesia, tetapi juga membuka peluang untuk penelitian ilmiah yang lebih dalam. Kebanggaan nasional semakin tinggi dengan kembalinya benda-benda bersejarah ini, memberikan cara baru untuk memahami jejak sejarah dan evolusi manusia. Akhirnya, ini juga menggambarkan kemajuan hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda yang didasarkan pada kerjasama dan hormat saling menghormati.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.