Kehormatan Pancasila: Puan Bersabda, Hindari Bahaya Ideologi yang Merongrong

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani memimpin acara pembacaan ikrar dalam rangka perayaan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025. Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo Subianto berperan sebagai inspektur upacara.

“Dengan karunia Allah yang Mahamulia, kami yang terlibat dalam upacara ini ingin menyadari dengan penuh kesadaran; bahwa sejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, sebenarnya telah banyak timbul upaya serbuan, baik dari dalam maupun luar negeri, terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkap Puan pada Rabu (1/10/2025).

Puan tiba di lokasi sekitar pukul 07.30 WIB, diikuti Presiden Prabowo yang hadir sekitar pukul 07.50 WIB. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini mengangkat tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya” dan diadakan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Selama upacara, Puan berdiri bersama Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Muzani yang membacakan teks Pancasila, serta Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Yorrys Raweyai yang membacakan naskah Undang-Undang Dasar 1945.

Dari mimbar upacara, Puan menegaskan peran penting dalam menjaga Pancasila dari upaya serbuan. “Risiko serbuan tersebut mungkin terjadi karena kelalaian, kurang waspada bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berusaha menghancurkan Pancasila sebagai ideologi negara,” tambah Puan.

Dalam ikrar yang dibacakannya, diungkapkan pula pentingnya semangat kesatuan bangsa. “Semangat persatuan yang didasarkan pada nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, bangsa Indonesia tetap dapat memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Puan.

Sebagai penutup, Puan menyatakan komitmen bangsa untuk terus mempertahankan Pancasila. “Dengan ini, di hadapan Allah yang Mahamulia, dalam menandai Hari Kesaktian Pancasila, kami memutuskan untuk terus menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Setelah membacakan ikrar, Puan menandatangani dokumen ikrar bertanggal 1 Oktober 2025. Ia kemudian mendampingi Presiden Prabowo dalam mengunjungi area monumen setelah upacara berakhir.

Dalam keterangannya, Puan menekankan bahwa ikrar kesaktian Pancasila merupakan momen penting dalam rangkaian perayaan. “Ini melambangkan tekad bangsa untuk terus menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi pemersatu,” ucapnya.

Ia menambahkan, dengan menandatangani ikrar atas nama seluruh warga negara Indonesia, DPR RI mengukuhkan komitmen untuk melindungi Pancasila sebagai fondasi negara. “Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya upacara, melainkan pengingat bersama agar kita tetap waspada menghadapi tantangan masa depan,” ucap Puan.

Sebagai penutup, ia menekankan pentingnya menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan bersama. “Pancasila harus selalu kita terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai landasan untuk menegakkan kebenaran, keadilan, dan menjaga persatuan,” ungkap Puan, tokoh wanita pertama yang menjabat Ketua DPR RI.

Menurut data terbaru, upaya serbuan terhadap ideologi negara terus terjadi dengan berbagai bentuk, baik secara terbuka maupun tertutup. Studi kasus menunjukkan bahwa tanggung jawab untuk menjaga Pancasila tidak hanya berakhir pada hari perayaan, melainkan harus dijalankan setiap hari. Infografis terbaru juga menunjukkan bahwa semakin banyak warga yang sadar akan pentingnya melindungi Pancasila dari ancaman internal dan eksternal.

Melalui perayaan ini, diharapkan semakin banyak warga yang sadar akan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan berkomitmen untuk melindunginya dari segala bentuk ancaman. Pancasila bukan hanya sebutir ideologi, tetapi juga merupakan ruh dan jiwa negara yang harus terus dipertahankan dan dibina.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan