Ibunda Tasya Kamila Mengikuti Operasi Bariatrik Setelah 25 Tahun Gagal Mengikuti Diet

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Tasya Kamila menjelaskan bahwa ibunya, Isverina Andriany, baru-baru ini mengikuti operasi bariatrik setelah mengalami kegagalan dalam upaya menurunkan berat badan selama 25 tahun. Penyebab utama dari keputusan ini adalah kondisi obesitas tingkatan tiga yang dialami sang ibu.

Tasya menceritakan bahwa ibunya pernah mencoba beragam diet sejak tahun 2000 dan berhasil menurunkan beberapa kilogram. Namun, setelah periode ini, berat badan ibunya justru mengalami kenaikan drastis. Meskipun telah mencoba berbagai metode, upaya penurunan berat badan tidak berhasil, sehingga sejak 2020, berat badan ibunya terus berfluktuasi antara 105 hingga 110 kilogram.

Kondisi ini juga memberikan dampak negatif pada kesehatan ibunda Tasya. Selain obesitas, dia juga menderita diabetes melitus, komplikasi penyakit hati, kolesterol tinggi, hipertensi, gangguan tidur (sleep apnea), kelumpuhan sendi lutut, dan kesulitan dalam bergerak. Selain itu, ia juga kehilangan kepercayaan diri, sehingga tidak suka difoto.

Ibu Tasya memutuskan untuk melakukan operasi bariatrik setelah konsultasi dengan dokter. Prosedur ini melibatkan pemotongan lambung, yang akan mengurangi volume makanan yang dapat dikonsumsi. Selain itu, operasi ini juga menghilangkan pusat selera makan yang terletak di lambung.

Operasi bariatrik merupakan salah satu metode bedah yang bertujuan membantu penyandang obesitas dalam menurunkan berat badan. Metode ini direkomendasikan jika upaya penurunan berat badan lain tidak berhasil dan jika obesitas mengancam kesehatan. Cleveland Clinic menjelaskan bahwa prosedur ini bekerja dengan memodifikasi sistem pencernaan, seperti lambung dan usus halus, untuk mengatur kalori yang masuk dan serapan nutrisi.

Namun, operasi bariatrik tidak cocok untuk semua orang. Pasien harus memenuhi kriteria medis tertentu dan bersedia melakukan perubahan gaya hidup yang permanen untuk menjaga kesehatan.

Bukti terbaru menunjukkan bahwa operasi bariatrik tidak hanya berfokus pada penurunan berat badan, tetapi juga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) pada 2024 mengungkapkan bahwa pasien yang menjalani operasi ini mengalami penurunan signifikan dalam tingkat kolesterol dan tekanan darah.

Sebuah kasus yang sama terjadi dengan seorang ibu dari Australia, yang setelah operasi bariatrik, tidak hanya berhasil menurunkan berat badan tetapi juga dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman. Hal ini menunjukkan bahwa operasi ini dapat memberikan dampak positif secara fisik dan psikologis.

Jika Anda atau seseorang yang Anda sayangi sedang mengalami tantangan serupa, penting untuk berdiskusi dengan profesional kesehatan. Operasi bariatrik dapat menjadi solusi, tetapi perlu persiapan dan komitmen untuk gaya hidup yang sehat.

Setiap langkah yang kita ambil untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga adalah investasi pada masa depan yang lebih sehat dan bahagia. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan, karena kesehatan adalah aset terpenting yang harus dijaga.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan