Gempa Susulan Beruntun Mengguncang Sumenep, Madura

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada Selasa malam, 30 September 2025, sekitar pukul 23.49 WIB, terjadi gempa berkekuatan magnitudo 6,5 di wilayah Sumenep, Madura. Koordinat pusat gempa tercatat pada 7,25 derajat Bujur Selatan dan 114,22 derajat Bujur Timur dengan kedalaman sekitar 11 kilometer di bawah permukaan bumi. Berdasarkan pernyataan BMKG melalui akun resminya di media sosial X, gempa tersebut tidak menyebabkan potensi tsunami.

Selanjutnya, pada Rabu dini hari (1 Oktober 2025), Sumenep kembali diguncang oleh serangkaian gempa susulan. Berikut adalah daftar gempa susulan tersebut:

  • Gempa magnitudo 3,2 pada pukul 00.08 WIB dengan kedalaman 10 kilometer
  • Gempa magnitudo 2,9 pada pukul 00.11 WIB dengan kedalaman 12 kilometer
  • Gempa magnitudo 4,3 pada pukul 00.15 WIB dengan kedalaman 15 kilometer
  • Gempa magnitudo 2,7 pada pukul 00.27 WIB dengan kedalaman 10 kilometer
  • Gempa magnitudo 2,9 pada pukul 00.29 WIB dengan kedalaman 26 kilometer
  • Gempa magnitudo 3,4 pada pukul 00.41 WIB dengan kedalaman 13 kilometer
  • Gempa magnitudo 3,6 pada pukul 00.46 WIB dengan kedalaman 13 kilometer
  • Gempa magnitudo 2,5 pada pukul 00.49 WIB dengan kedalaman 19 kilometer
  • Gempa magnitudo 3,0 pada pukul 00.56 WIB dengan kedalaman 16 kilometer
  • Gempa magnitudo 2,7 pada pukul 01.04 WIB dengan kedalaman 15 kilometer

BMKG menegaskan bahwa informasi awal tentang gempa susulan ini disampaikan dengan prioritas pada kecepatan. Oleh karena itu, hasil analisis data masih mungkin berubah seiring dengan penambahan data yang lebih lengkap.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa gempa Susulan sering terjadi setelah gempa utama karena sesar yang telah bergerak masih mengalami penyesuaian. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas tektonik di wilayah tersebut masih tinggi. Peningkatan pemantauan dan persiapan bencana perlu dilakukan untuk menanggulangi risiko potensial yang lebih besar di masa depan.

Studi kasus di daerah dengan karakteristik serupa menunjukkan bahwa gempa susulan dapat terus terjadi dalam jangka waktu 7-30 hari setelah gempa utama. Oleh karena itu, warga di wilayah Sumenep dan sekitarnya harus tetap waspada dan mempersiapkan diri terhadap kemungkinan gempa yang lebih kuat.

Ketika menghadapi situasi seperti ini, penting untuk selalu memeriksa informasi resmi dari BMKG atau pejabat terkait. Menyimpan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan daruratan adalah langkah yang bijak untuk meningkatkan kesiapan bencana. Pertimbangkan juga untuk berlatih evakuasi bersama keluarga dan tetangga agar reaksi cepat saat terjadi gempa dengan intensitas yang lebih tinggi.

Ketika gempa terjadi, jangan panik dan cari tempat yang aman seperti di bawah meja atau di sudut ruangan. Jika berada di luar, hindari bangunan dan kawat listrik yang rusak. Kesiapan dan pengetahuan tentang cara bertindak bisa menjaga keselamatan kita dan keluarga dalam kondisi darurat seperti ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan