Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah saat ini menjadi perhatian publik. Di balik upaya untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, muncul pertanyaan tentang siapa yang harus mengatur program ini agar efektif. Idealnya, posisi strategis dalam kebijakan gizi harus diisi oleh tenaga profesional yang memiliki latar belakang ilmu gizi. Sayangnya, keterlibatan ahli gizi dalam program ini masih dianggap kurang optimal, karena beberapa jabatan kunci tidak diduduki oleh profesional di bidang ini.
Dengan keahlian khusus yang didapat melalui pendidikan formal, sertifikasi, dan kode etik profesi, ahli gizi memiliki tanggung jawab yang lebih luas daripada hanya menentukan menu atau membantu diet penurunan berat badan. Peran mereka meliputi perencanaan, intervensi, pemantauan kualitas dan keamanan, serta evaluasi program gizi baik untuk individu maupun kelompok.
Tapi siapa sebenarnya yang bisa disebut tenaga gizi atau ahli gizi? Apa saja kualifikasi yang diperlukan, dan bagaimana perbedaan dengan profesi lain yang terkait dengan nutrisi? Untuk memahami lebih jelas, mari kita jelajahi satu per satu.
Menurut regulasi nasional, termasuk UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan Permenkes No. 26 Tahun 2013, tenaga gizi di Indonesia terbagi menjadi dua kategori: nutrisionis dan dietisien. Nutrisionis memiliki fokus pada edukasi dan pencegahan gizi di masyarakat, sementara dietisien memiliki kewenangan lebih dalam terapi gizi medis. Kedua profesi ini diakui secara resmi sebagai tenaga kesehatan bidang gizi.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, ahli gizi memiliki gelar resmi seperti RD (Registered Dietitian) atau RDN (Registered Dietitian Nutritionist). Di Indonesia, gelar spesifik belum ada, tetapi lulusan pendidikan profesi dietisien memiliki kewenangan praktik yang diatur oleh Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP).
Selain profesi nutrisionis dan dietisien, ada juga orang-orang yang dipanggil ahli gizi karena memiliki pendidikan tinggi di bidang ilmu gizi, seperti dr. Tan Shot Yen. Namun, pengetahuan akademis ini tidak otomatis memberikan kewenangan praktik klinis, karena mereka belum menempuh pendidikan spesifik sebagai ahli gizi profesional.
Ahli gizi dapat berfokus pada tiga bidang utama: gizi masyarakat, gizi klinik, dan gizi institusi. Nutrisionis umumnya bekerja di bidang gizi masyarakat, seperti di puskesmas, lembaga penelitian, atau organisasi internasional. Sementara dietisien lebih biasa ditemukan di rumah sakit, klinik, atau sebagai konsultan gizi olahraga.
Ahli gizi yang bekerja di institusi, seperti rumah sakit atau industri pangan, bertanggung jawab atas manajemen makanan dan memastikan produk sesuai standar gizi. Di Indonesia, profesi ini diatur oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), yang juga menjamin etika dan profesionalisme para praktisinya.
Meskipun sering disamakan dengan profesi lain, seperti dokter spesialis gizi klinik (SpGK) atau lulusan teknologi pangan, masing-masing memiliki peran dan kewenangan yang berbeda. SpGK lebih berfokus pada diagnosis medis, sementara ahli gizi dan teknologi pangan memiliki lingkup kerja yang lebih terfokus pada nutrisi dan produksi makanan.
Peran ahli gizi dalam program MBG sangat krusial. Dengan keahlian mereka, program ini dapat dioptimalkan untuk memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat, terutama anak-anak yang rentan terhadap masalah gizi. Jadi, jika Anda tertarik untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah gizi, mengembangkan karier sebagai ahli gizi bisa menjadi pilihan yang menarik dan bermakna.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.