Venezuela Mendeklarasikan Keadaan Darurat Akan Dilakukan Jika Amerika Serikat Melakukan Serangan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Nicolas Maduro, presiden Venezuela, mengungkapkan niatnya untuk mengumumkan keadaan darurat jika negaranya diserang Amerika Serikat. Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas serangkaian serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap kapal-kapal yang diduga membawa narkoba dari Venezuela. “Hari ini kami memulai proses konsultasi… untuk menyatakan keadaan darurat sesuai dengan konstitusi. Kami akan melindungi rakyat, perdamaian, dan stabilitas Venezuela jika negara kita diserang secara militer oleh Amerika,” ujar Maduro dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir AFP, Selasa (30/9/2025).

Sebelum itu, Wakil Presiden Delcy Rodriguez telah menandatangani dekrit yang memberikan Maduro kewenangan khusus sebagai kepala negara untuk menangani masalah pertahanan dan keamanan jika Amerika Serikat melancarkan serangan. Namun, sumber pemerintah yang tidak ingin disebutkan nama mengaku Maduro belum menandatangani dokumen tersebut. “Wakil presiden menyerahkan dokumen itu untuk menunjukkan segalanya sudah siap dan presiden dapat mengaktifkannya kapan saja,” ujar sumber tersebut.

Maduro, pemimpin sayap kiri yang dikenal otoriter, telah memasang siaga tinggi di Venezuela akibat pengerahan besar-besaran militer Amerika Serikat di sekitar pesisir negara tersebut. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengerahkan delapan kapal perang dan satu kapal selam bertenaga nuklir ke Karibia Selatan sebagai bagian dari upaya melawan perdagangan narkoba. Namun, rencana ini dianggap khusus ditujukan untuk mengancam Maduro.

Pasukan Amerika Serikat telah menghancurkan tiga kapal yang diduga mengangkut narkoba di Karibia dalam beberapa pekan terakhir, menewaskan 14 orang. Tindakan ini dikecam oleh para ahli PBB sebagai “eksekusi di luar hukum.” Sekarang, pejabat militer Amerika sedang menyusun rencana untuk menargetkan pengedar narkoba di dalam perbatasan Venezuela, seperti dilaporkan oleh NBC. Jika Maduro mengumumkan keadaan darurat, hak-hak dasar warga Venezuela akan ditangguhkan sementara.

Menurut riset terbaru, situasi di Venezuela semakin genting dengan adanya krisis humaniter yang terus mengganggu stabilitas regional. Metode yang digunakan oleh Amerika Serikat telah menimbulkan kontroversi di tingkat internasional, dengan beberapa negara mengkritik tindakan yang dianggap melanggar hak asasi manusia. Studi kasus menunjukkan bahwa upaya serupa sebelumnya telah mengakibatkan ketidakstabilan politik di beberapa negara, memperkuat keperluan diplomasi untuk mencegah eskalasi.

Pemimpin Venezuela dan Amerika Serikat harus menemukan jalan keluar dari situasi ini melalui dialog konstruktif. Karena tanpa perundingan yang serius, kemungkinan terjadinya konflik besar akan terus menimbulkan ancaman bagi kestabilan global.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan