Purbaya membantah adanya keinginan untuk menaikkan bunga deposito valas ke 4% oleh Bank BUMN, menyebutkan hal tersebut sebagai rumor

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengulang pernyataannya bahwa pemerintah belum menginstruksikan bank-bank milik negara untuk menaikkan suku bunga deposito valas dolar Amerika Serikat ke angka 4% yang berlaku mulai November 2025. Ini terjadi saat nilai tukar dolar AS semakin kuat terhadap rupiah.

Menurut Purbaya, pemerintah memang telah mempertimbangkan ide untuk menarik dolar AS yang dimiliki warga Indonesia di luar negeri, tetapi rencana ini belum mendapatkan persetujuan akhir. Pembahasan tentang program tersebut masih berlangsung.

Dia mengingatkan bahwa tidak ada perintah dari dirinya atau Presiden Prabowo Subianto untuk menaikan bunga deposito valas. Purbaya menyebut pernyataan tersebut sebagai hanya rumor. “Saya sudah menegaskan bahwa belum ada keputusan seperti itu. Instruksi belum selesai, masih didiskusikan. Orang yang dibutuhkan akan hadir minggu depan untuk memberikan masukan tentang kebijakan ini. Itu hanya rumor, benar-benar rumor. Tidak berasal dari saya atau presiden,” katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2025).

Menteri Keuangan juga berujar bahwa kebijakan ini bukan karena perintahnya. Bahkan, dia pernah mengunjungi kantor BNI untuk memastikan bank tersebut tidak merasa terpaksa mengikuti kebijakan yang tidak ada. “Saya sudah mengatakan kepada mereka bahwa itu bukan perintah saya. Oleh karena itu, saya datang ke BNI kemarin untuk memastikan mereka tidak salah mengartikan soal ini,”jelasnya.

Purbaya merasa kenaikan bunga deposito valas hingga 4% adalah bukti kebijakan yang salah. “Itu digunakan sebagai alasan untuk memperlemah nilai tukar, dan mereka menyalahkan Menteri Keuangan atas hal ini,” katanya.

Tentang apakah bunga deposito valas akan naik pada November, Purbaya menegaskan tidak akan terjadi. Dia mengulang kembali bahwa tidak ada arahan pemerintah untuk menaikkan bunga deposito valas ke 4%. “Tidak. Yang jelas, kita tidak akan memberikan arahan kebijakan untuk menaikkan bunga ke 4%. Kita tetap berorientasi pada pasaran. Apa yang dibutuhkan adalah kebutuhan pelaku usaha dan perbankan sendiri,” tutupnya.

Tidak ada arahan resmi dari pemerintah terkait kenaikan bunga deposito valas dolar AS. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tetap mengutamakan prinsip pasar bebas dalam menentukan suku bunga. Purbaya juga mengingatkan agar tidak ada spekulasi tentang kebijakan yang belum diputuskan. Para pelaku ekonomi diharapkan untuk memahami bahwa setiap keputusan akan didasarkan pada analisis yang matang dan konsensus bersama. Dalam konteks ini, transparansi dan komunikasi yang jelas menjadi kunci untuk menghindari keruwetan pasar.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan