Ponpes Sidoarjo: Musala Rentan Ambruk, Santri Masih Terjebak

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Tim penyelamat terus berjuang untuk menyelamatkan santri yang masih terjebak dalam reruntuhan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Situasi yang berbahaya karena bangunan tersebut masih rentan untuk runtuh kembali membuat proses evakuasi menjadi lebih sulit.

Kepala Kantonemen SAR Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa struktur bangunan yang terlilit dalam beton menjadi penghalang utama. “Beton yang tertimbun itu menghalang-halangi akses dan menutupi korban di dalam,” kata Nanang kepada detikJatim pada Selasa (30/9/2025).

Untuk memudahkan akses, tim SAR harus membuat lubang atau memotong bagian struktur bangunan. “Kita harus melakukan aksi tegas dengan membuat lubang atau memotong bagian bangunan untuk memberikan jalur evakuasi,” tambahnya.

Karena bangunan masih rawan runtuh, tim SAR telah memasang alat deteksi getaran. Alat ini membantu memantau setiap getaran yang mungkin terjadi. Tim yang berada di dalam dapat segera keluar jika terdeteksi getaran. “Sejak pagi ini, kami telah mengoperasikan alat deteksi getaran. Jika ada getaran, alarm akan berbunyi dan tim di dalam dapat langsung bergerak keluar dengan aman,” papar Nanang.

Studi kasus serupa terjadi pada bencana gempa di Turki tahun 2023, di mana alat deteksi getaran berhasil menyelamatkan ribuan korban yang terjebak di bawah reruntuhan. Hal ini membuktikan bahwa teknologi modern menjadi kunci utama dalam operasi SAR.

Dalam situasi darurat seperti ini, kecepatan dan kejelian tim penyelamat sangat penting. Meskipun tantangan besar, semangat untuk menyelamatkan nyawa masih terus mendorong mereka maju. Setiap detik berharga, dan setiap usaha yang dilakukan bisa menjadi harapan bagi keluarga korban yang menunggu kabar gembira.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan