Perusahaan yang Antre Melakukan IPO di BEI

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merekam 11 perusahaan yang sedang dalam tahap persiapan untuk meluncurkan penawaran umum perdana saham (IPO) hingga tanggal 26 September 2025. Mayoritas dari perusahaan-perusahaan ini termasuk dalam kategori aset menengah.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa 11 calon emiten tersebut diklasifikasikan menjadi tiga jenis aset berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017. Dari jumlah tersebut, ada empat perusahaan yang memiliki aset melebihi Rp 250 miliar, menurut pernyataan Nyoman yang dikutip pada Selasa, 30 September 2025.

Sementara itu, tujuh perusahaan lainnya berstatus calon emiten dengan aset medium, yakni berjumlah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Namun, Yetna tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai sektor masing-masing calon emiten tersebut.

Beberapa sektor yang diwakili oleh calon emiten ini meliputi consumer cyclicals, consumer non-cyclicals, financials, industrials, technology, serta transportation dan logistic. “Hingga saat ini, terdapat 11 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata Nyoman.

Ditambahkan pula, terdapat 23 perusahaan yang telah berhasil mencatat saham mereka hingga 26 September 2025. BEI mencatat total dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 15,05 triliun dari kegiatan tersebut. “Sampai dengan 26 September 2025 telah tercatat 23 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dengan dana dihimpun Rp 15.05 triliun,” paparnya pada akhir keterangannya.

Peluncuran IPO merupakan langkah strategis bagi perusahaan untuk meraih dana tambahan dan memperluas basis pemegang saham. Dengan adanya 11 calon emiten baru, ini menunjukkan minat yang baik dari dunia bisnis untuk berpartisipasi di pasar modal. Investor dapat memantau perkembangan ini untuk mengetahui potensi perusahaan-perusahaan yang akan masuk ke dalam pasaran saham.

Studi kasus menunjukkan bahwa perusahaan dengan aset menengah seringkali menjadi pilihan menarik bagi investor karena mengungkapkan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi. Sektor teknologi dan logistik biasanya menjadi favorit karena dinamisnya perkembangannya. Dengan demikian, investasi dalam IPO harus dilakukan dengan penelitian yang matang untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang.

Masyarakat diundang untuk terus memperdalam pemahaman tentang pasar modal agar dapat mengambil keputusan investasi yang bijak. Selalu pantau perkembangan perusahaan yang akan melakukan IPO untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dengan bijak.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan