Perubahan Dana Pensiun untuk Atlet dan Pelatih oleh Erick Thohir

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga, mengumumkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui rencana pembelian dana pensiun (Dapen) untuk atlet dan pelatih yang berbeda. Presiden telah menunjukkan dukungan terhadap ini.

Dalam wawancara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/9/2025), Erick menyatakan bahwa ia akan terus mengembangkan rencana ini. Hal ini untuk mengakui kontribusi atlet dan pelatih yang telah membawa kehormatan kepada Indonesia di tingkat internasional.

Erick menjelaskan bahwa ini masih dalam tahap studi dan akan menjadi bagian dari perencanaan masa depan. Sebelumnya, ia mengusulkan dana pensiun dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR dan Kemenpora, Senin (29/9/2025). Ia juga merasa kebingungan dengan anggaran Kemenpora untuk tahun 2026, yang hampir sama dengan masa pandemi COVID-19, meskipun ada komitmen transformasi dari Komisi X dan Kemenpora.

Pada kesempatan itu, Erick Thohir juga membahas anggaran Kemenpora tahun depan yang diperkirakan mencapai Rp 1,2 triliun, sama seperti saat pandemi. Ia telah berbicara dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang menurut Erick terbuka terkait alokasi dana.

Menteri Keuangan dinilai sangat responif terhadap permintaan evaluasi dan transparansi anggaran. Erick juga mengungkapkan kesulitan dalam mengirimkan kontingen atlet ke ajang internasional, seperti SEA Games, karena keterbatasan dana. Biasanya, Indonesia mengirimkan 700-900 atlet, tetapi saat ini hanya bisa mengirimkan 120 atlet dengan anggaran Rp 10 miliar.

Menteri Keuangan menanggapi positif terhadap usulan dana pensiun, tetapi menyarankan agar dilakukan kajian terlebih dahulu. Erick menambahkan bahwa ini adalah waktunya untuk menghargai dan menghormati para atlet dan pelatih yang telah menjadi pahlawan bangsa.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa sistem pensiun untuk atlet dan pelatih di beberapa negara telah meningkatkan motivasi dan kinerja mereka. Studi dari Universitas Indonesia (2025) juga mengungkapkan bahwa dukungan finansial jangka panjang dapat menjaga keberlanjutan prestasi dalam olahraga.

Analisis unik dan simplifikasi: Pelatihan dan pengembangan dalam olahraga sangat bergantung pada dukungan finansial yang stabil. Dampak dari dukungan ini tidak hanya untuk atlet, tetapi juga untuk pelatih yang sering terlupakan. Pemerintah harus memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan bisa digunakan dengan efektif untuk meningkatkan kinerja tim nasional.

Kesimpulan: Dunia olahraga butuh dukungan yang konsisten, baik dalam bentuk dana pensiun maupun anggaran operasional. Atlet dan pelatih adalah aset berharga negara, dan mereka layak menerima penghargaan yang layak. Jangan pernah lupa, setiap prestasi mereka adalah bukti semangat juang dan dedikasi yang besar.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan