"Garut Mempersiapkan Simulasi Bencana Tsunami dan Erupsi Gunung Api dengan Keterlibatan BMKG"

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kabupaten Garut, daerah yang terkenal dengan keindahannya, juga harus menghadapi masalah serius terkait bencana alam. Bagian selatan Garut kerap terpapar bencana seperti tanah longsor, banjir, gempa, pergeseran tanah, sampai potensi letusan gunung. Daerah ini, yang juga dikenal sebagai Swiss van Java, memiliki kondisi geografis yang rentan, terutama di wilayah dengan lereng curam yang memerlukan kejelasan siaga bencana.

BMKG akan mengadakan simulasi besar bencana pada 1-2 Oktober 2025. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pelaku usaha, dan pihak terkait tentang kesiapsiagaan. Aah Anwar Saepulloh, Kepala BPBD Garut, menyebutkan bahwa kegiatan ini akan diawali dengan upacara dan arahan langsung dari BMKG serta Geologi. Simulasi juga akan melibatkan ahli gunung api dan tenaga ahli kebencanaan untuk menyampaikan pengetahuan teknis terkait potensi bencana.

Awalnya, simulasi diharapkan diadakan di selatan Garut, daerah yang dikenal dengan risiko bencana seperti tsunami dan letusan gunung. Namun, setelah evaluasi, BMKG menentukan lokasi simulasi di Kecamatan Tarogong Kaler, tepatnya Desa Rancabango. Pilihan ini berkaitan dengan keberadaan Gunung Guntur yang memiliki potensi erupsi, serta kebutuhan untuk lebih memahami cara mitigasi bencana.

Selain masyarakat, pelaku usaha di sekitar wilayah bencana juga diundang ikut serta. Garut, khususnya Cipanas, terkenal dengan wisatanya yang pesat berkembang. Hal ini mempertegas pentingnya pengetahuan tentang penanganan bencana agar pariwisata bisa beroperasi dengan aman.

Garut memiliki potensi alam yang indah namun juga harus siap menghadapi risiko bencana. Simulasi ini bukan hanya tentang persiapan, tetapi juga untuk membentuk kesadaran kolektif dalam menghadapi situasi darurat. Melalui pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh, masyarakat dapat lebih terlibat aktif dalam upaya mitigasi dan tanggap bencana. Persiapan yang matang dan kolaborasi antara pemerintah, ahli, dan masyarakat adalah kunci untuk menjaga keamanan dan ketahanan daerah.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan