Freeport Sepakat Melepaskan 12% Saham ke Pemerintah Indonesia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Freeport-McMoRan, perusahaan tambang dari Amerika Serikat, telah setuju untuk memberikan 12% saham di PT Freeport Indonesia kepada Pemerintah Indonesia. Informasi ini disampaikan oleh Rosan Perkasa Roeslani, CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara. Rosan menuturkan bahwa penambahan saham ini tidak akan mempengaruhi keseimbangan keuangan negara, setelah melakukan pertemuan dengan Richard Adkerson, Chairman FCX, dan Kathleen Quirk, CEO FCX, di Amerika Serikat.

“Mereka telah menyetujui untuk memberikan 12% saham secara gratis, saya juga telah bertemu langsung dengan pimpinan dan pemilik mereka di AS untuk membahas hal ini,” ujar Rosan di Jakarta, seperti dilansir CNBC Indonesia, Selasa (30/9/2025).

Awalnya, pemerintah hanya berencana untuk menambah saham mereka di PTFI sebesar 10%. Namun, melalui proses negosiasi, jumlah saham tersebut berhasil ditingkatkan menjadi 12%. Selain itu, Freeport juga telah setuju untuk membangun dua universitas dan dua rumah sakit di Papua, dengan tujuan meningkatkan jumlah tenaga medis di daerah tersebut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa peningkatan kepemilikan saham di atas 10% telah dibahas dengan Presiden Prabowo Subianto. “Kami telah melaporkan kepada Presiden, dan ia telah memberikan arahan untuk menawarkan penambahan saham lebih dari 10%,” ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (26/9/2025).

Saat ini, pemerintah sedang bernegosiasi untuk mendapatkan hingga 12% saham PTFI, dengan sebagian saham akan dialokasikan kepada Badan Usaha Milik Daerah Papua. Hal ini akan dilaksanakan setelah tahun 2041.

Pada tahun 2018, Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas di PT Freeport Indonesia dengan memegang 51,23% melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID. Akuisisi ini dilakukan dengan nilai US$ 3,85 miliar atau sekitar Rp 55,8 triliun pada waktu itu. Sebelumnya, kepemilikan Indonesia di PTFI hanya sebesar 9,36%. Sementara 48,77% saham lainnya masih dipegang oleh Freeport-McMoRan.

Terkini, Freeport-McMoRan telah menunjukkan keahlian dalam bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia. Data menunjukkan bahwa strategi mereka dalam memberikan saham tambahan tidak hanya berfokus pada keuangan, tetapi juga pada pengembangan infrastruktur di Papua. Studi kasus lainnya menunjukkan bahwa peningkatan kepemilikan saham pemerintah dapat memberikan dampak positif pada investasi dan pembangunan di daerah.

Pemerintah Indonesia telah menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan penguasaan aset strategis, terutama di sektor tambang. Dengan peningkatan saham ini, pemerintah tidak hanya memperkuat posisinya di PTFI, tetapi juga berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia di Papua melalui proyek-proyek sosial.

Langkah ini menandai langkah besar dalam mengembangkan dan menguasai industri tambang di Indonesia. Dengan adanya investasi dan pengembangan di Papua, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan kemampuan lokal dalam mengelola sumber daya alami.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan