Cerita tentang Wanita Mengidap Kanker Usus Besar Stadium 4 pada Usia 27 Tahun, Awalnya Diagnosis Salah sebagai Sembelit

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Rylie Toomey, warga Mechanicsburg, Pennsylvania, mengungkap pengalamannya yang mendalam setelah didiagnosis dengan kanker usus besar stadium 4 pada usia 27 tahun. Perjalanan ini dimulai saat ia mengalami nyeri perut yang tak kunjung hilang, tepat saat ia sibuk mempersiapkan pernikahan dan berlatih untuk setengah maraton.

Selama beberapa bulan, Toomey merasakan kenyang berlebihan, demam, dan sakit perut yang serius. Namun, setiap kali berkonsultasi dengan dokter, dia hanya diberi diagnosa konstipasi atau sembelit. Namun, pada April 2025, kondisinya memburuk drastis, bahkan menahan nyeri yang luar biasa saat di ruang gawat darurat.

“Saat itu, saya pikir aku akan meninggal karena nyeri yang sangat hebat,” katanya kepada TODAY.com. “Rasanya seperti di tusuk dan perutku membengkak sampai terasa mau pecah.”

Hasil pemeriksaan lanjut mengungkap adanya perforasi usus dan massa di usus besar. Diagnosa kanker usus besar stadium 4 pun terbukti, mengejutkan Toomey yang selalu menjaga kesehatannya. Ia terpaksa menunda pernikahannya yang dijadwalkan pada Juni. “Saya tidak pernah mengira hal ini bisa terjadi pada saya,” ujarnya.

Toomey kemudian menjalani operasi darurat, dan diagnosa kanker usus besar stadium 4 dikonfirmasi kembali karena ditemukan massa kecil di hati dan nodul di paru-paru yang diduga metastasis. Ia merasa dirasa diabaikan karena usianya yang masih muda. “Dokter tidak serius memeriksakan saya karena umur saya,” ungkapnya.

Saat ini, Toomey sedang menjalani kemoterapi setiap dua minggu dan terapi imun. Ia masih memiliki delapan sesi kemoterapi yang perlu diselesaikan. Karena risiko infertilitas akibat pengobatan, ia telah membekukan sel telurnya dengan harapan masih bisa menjadi ibu suatu hari nanti.

Kanker usus besar saat ini menjadi jenis kanker yang paling cepat meningkat di kalangan usia di bawah 50 tahun di Amerika Serikat, menurut tinjauan penelitian yang diterbitkan di JAMA. Dr Kimmie Ng, penulis studi dan Direktur Young-Onset Colorectal Cancer Center di Dana-Farber Cancer Institute, menjelaskan bahwa penyebab pasti masih belum diketahui. Dr John Marshall dari Colorectal Cancer Alliance menambahkan bahwa kasus semakin umum pada pasien usia 20-an, 30-an, dan 40-an.

Faktor risiko umum kanker usus besar meliputi obesitas, pola makan buruk, konsumsi gula dan minuman manis, serta gaya hidup tidak aktif. Namun, Toomey tidak memiliki jenis risiko tersebut, sebaliknya ia menjaga berat badan, aktif berolahraga, dan makan sehat tanpa riwayat keluarga penyakit kanker usus besar.

Pengalaman Toomey menjadi pengingat penting bahwa kanker usus besar tidak hanya menyentuh individu dengan gaya hidup tidak sehat atau usia lanjut. Dia memotivasikan semua orang untuk lebih waspada dengan tubuh mereka dan tidak mengabaikan gejala yang berulang. Kesehatan adalah kekayaan yang harus dijaga, terlepas dari usia dan kondisi tubuh.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan