20 Siswa SD di Jaktim Diduga Keracunan Akibat Makan Mi Goreng di MBG Bau

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jakarta Timur, sekitar 20 siswa dari SDN Pasar Rebo terpapar keracunan setelah mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Berdasarkan catatan, mi goreng yang disajikan memiliki aroma yang tidak enak.

“Hari ini, menu MBG berupa mi goreng, telur goreng dadar, sayur capcai, wortel, dan buah strawberry. Warna mi gorengnya ada yang pucat, ada juga yang kecokelatan. Saya sempat mencium mi tersebut, yang kering tidak berbau, sedangkan yang lembek berbau,” kata AKP I Wayan Wijaya, Kapolsek Pasar Rebo, saat dihubungi Selasa (30/9/2025).

Berbagai pihak, termasuk polisi, telah mengambil sampel menu MBG tersebut untuk menjelajahi penyebab keracunan. Sekitar 240 kotak MBG telah ditarik dari peredaran. “240 an kotak MBG telah ditarik langsung,” ujarnya.

Insiden keracunan ini terjadi pada pagi hari, setelah siswa-siswa tersebut berolahraga dan langsung mengkonsumsi menu MBG. Beberapa di antaranya mengalami muntah. “Setelah latihan olahraga selesai pukul 7 pagi, mereka mengkonsumsi menu MBG yang disediakan. Setelah makan, beberapa siswa mulai muntah, sehingga guru segera menghentikan pengonsumsiannya,” jelasnya.

Lima siswa yang terpapar keracunan dibawa ke rumah sakit. Saat ini, mereka telah dipulangkan ke rumah masing-masing. “Beberapa siswa mengalami pusing dan telah dibawa ke RS Pasar Rebo. Saat ini, mereka sudah kembali ke rumah,” lapornya.

Ketika terjadi keracunan, penting untuk segera melakukan tindakan pemeriksaan medis dan mengidentifikasi sumber masalah. Insiden seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya kebersihan dan kualitas makanan yang disediakan, terutama bagi siswa yang sedang dalam fase pertumbuhan. Makanan sehat dan bersih adalah kunci untuk menjaga kesehatan mereka.

Sementara itu, penyelidikan terhadap sumber keracunan masih berlangsung. Kualitas menu MBG perlu dipantau lebih ketat agar tidak terjadi kembali insiden serupa di masa depan. Keselamatan dan kesejahteraan anak-anak harus menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan program pemberian makanan di sekolah.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan