Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Usulkan Pembangunan Hydrant atau APAR di Permukiman Padat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ima Mahdiah, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, melakukan peninjauan di lokasi kebakaran di Tamansari, Jakarta Barat. Selama kunjungan, dia mendengarkan keluhan warga yang terdampak. Beberapa warga kehilangan seragam sekolah, buku, dan dokumen penting seperti KTP dan Kartu Keluarga akibat kebakaran. Selain itu, warga juga meminta bantuan untuk bahan bangunan yang perlu dibangun kembali.

Setelah melaksanakan peninjauan, Ima menekankan pentingnya keberadaan pompa air atau hydrant di area permukiman padat. Menurutnya, fasilitas ini dapat membantu dalam penanganan awal kebakaran. Namun, dia menggarisbawahi bahwa keberadaan titik-titik air yang mencukupi juga perlu dipertimbangkan. Selain itu, Ima juga mengapresiasi program ‘1 RT 1 APAR’ yang diinisiasi Gubernur Jakarta, Pramono Anung, dan meminta agar program ini terus dilanjutkan.

Dalam perjalanan peninjauan, Ima belum bisa menentukan jumlah pasti warga yang terdampak. Namun, dia memastikan bahwa tenda pengungsian sudah disediakan dan kebutuhan warga telah terpenuhi. Selain itu, Ima juga mengungkap kesulitan saat proses pemadaman api, seperti jalan sempit dan kabel yang semerawut yang menghambat mobil pemadam kebakaran.

Kebakaran yang terjadi pada Minggu (29/9/2025) pagi, melibatkan sekitar 400 rumah yang hangus. Data dari Command Center Disgulkarmat P2B BPBD Jakarta menunjukkan bahwa ribuan warga, tersebar di dua RW, terdampak. RW 003 terpengaruh sebanyak 55 KK (12 jiwa) dan RW 006 sebanyak 316 KK (1.256 jiwa). Kebakaran ini diduga disebabkan oleh korsleting listrik, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 28 miliar.

Keberadaan hydrant dan APAR di permukiman padat bukan hanya solusi, tetapi juga langkah preventif yang harus diperkuat. Kebakaran di wilayah padat penduduk seringkali sulit untuk dikontrol karena kondisi lokasi yang sempit dan infrastruktur yang kurang memadai. Dengan adanya fasilitas pemadam kebakaran yang strategis, tidak hanya dapat mempersingkat waktu tanggap, tetapi juga mengurangi kerugian yang besar. Program ‘1 RT 1 APAR’ menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam menanggulangi risiko kebakaran, namun perlu ada evaluasi terus-menerus untuk memastikan keberhasilan program ini. Selain itu, warga juga harus lebih waspada terhadap penyebab kebakaran, seperti korsleting listrik, yang sering menjadi penyebab utama kebakaran di perkotaan.

Kebakaran yang merenggut ribuan rumah dan menghancurkan kehidupan warga harus menjadi pelajaran bagi semua. Tidak hanya about infrastruktur, tetapi juga tentang kesadaran bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman. Masing-masing memiliki peran untuk menjaga lingkungan hidup agar lebih terhindar dari bencana.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan