Maraknya insiden keracunan makanan bergizi gratis (MBG) menimbulkan kekhawatiran serius, terutama di kalangan orang tua dan sekolah. Di Kota Tasikmalaya, dua sekolah swasta, yaitu SD dan SMP, diperkirakan akan mengundurkan diri dari program MBG mulai hari ini, Senin (29/9/2025). Informasi ini berkembang lewat media sosial dan grup WhatsApp, namun identitas sekolah yang menolak belum dapat dikonfirmasi dengan pasti.
Evi Endah Nafillah, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Tasikmalaya, mengakui belum menerima kabar tersebut. “Saya belum mendapatkan informasi. Nanti akan dicek,” kata dia saat dihubungi Radar Minggu (28/9/2025). Sementara itu, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kota Tasikmalaya, Nana Hermawan, belum merespons pertanyaan yang diajukan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Rojab Riswan Taufik, sedang menelusuri kebenaran informasi tersebut. Menurutnya, beberapa sekolah swasta di Kota Tasikmalaya, seperti Al Muttaqin dan Ibadurrohman, tidak ikut program MBG karena sudah memiliki program makan siang sendiri. “Sekolah swasta tentu ditentukan oleh yayasan. Mereka sudah memiliki program makan siang sejak lama, jauh sebelum MBG,” ujarnya. Ia juga membenarkan bahwa adanya penarikan diri dari program MBG bisa terkait dengan kasus keracunan yang terjadi di berbagai daerah.
Program MBG, yang sudah berjalan beberapa bulan, awalnya berjalan lancar. Namun kini muncul berbagai masalah, termasuk permasalahan menu, distribusi, dan keracunan yang terjadi di berbagai tempat. Jawa Barat menjadi daerah paling tersinggung dengan total korban mencapai 1.333 siswa hingga September 2025, sedangkan secara nasional jumlah korban sudah mencapai sekitar 6.000 siswa.
Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat menemukan adanya bakteri berbahaya dalam sampel makanan MBG yang dikonsumsi siswa. Penemuan ini muncul setelah meningkatnya kasus keracunan massal di Jawa Barat.
Menghadapi tantangan ini, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah agar program MBG dapat berjalan dengan aman dan efektif. Orang tua, sekolah, dan pemerintah harus tetap vigilan serta memastikan kualitas makanan yang disediakan agar siswa tidak terkena keracunan lagi. Kesehatan anak-anak adalah prioritas utama yang harus diutamakan, dan kerjasama semuanya adalah kunci untuk menemukan solusi yang optimal.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.