Polisi Buka Alasan Aniaya Bang Jago Terhadap Kurir di Bekasi Serahkan Diri

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seorang pria yang bernama Christian Kapau, lebih dikenal dengan panggilan Kece, akhirnya menyerahkan diri setelah melakukan aksi kekerasan terhadap kurir di Kota Bekasi, Jawa Barat. Tindakan ini terjadi ketika kurir bernama ID (22) sedang menagih pembayaran untuk pengiriman paket melalui metode cash on delivery (COD) senilai Rp 30.000. Kece telah menggunakan parang dalam aksi tersebut.

Menurut AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kece memutuskan untuk menyerahkan diri karena telah menyadari adanya upaya dari polisi untuk menangkapnya. “Dua alasan utama yang membuatnya menyerahkan diri: pertama, dia sudah mengetahui kami mendekatinya untuk berkooperasi dan menyerah secara sukarela. Kedua, dia sudah sadar bahwa dirinya sedang diburu oleh polisi,” kata Braiel pada Minggu (28/9/2025).

Selain itu, istrinya telah dimintai keterangan oleh pihak berwenang, dan Kece sadar akan kondisi keluarga yang dia hadapi. Braiel juga mengungkapkan bahwa Kece memang ingin bertemu dengan teman-temannya di Tangerang, namun karena teman-temannya sudah diketahui oleh polisi, dia hanya bisa berkeliaran di daerah tersebut tanpa tujuan jelas.

Diketahui, Kece sempat mencoba melarikan diri ke Tangerang Kota, namun karena teman-temannya sudah teridentifikasi oleh polisi, dia hanya dapat berkeliling tanpa tujuan. “Dia berusaha menyambut teman-temannya di Tangerang, tapi karena kami sudah mengetahui identitas mereka, dia hanya bisa mengelilingi daerah tersebut tanpa tujuan jelas,” jelas Braiel.

Pelaku tersebut, yang sebelumnya mengancam dan menganiaya kurir J&T di Bekasi Utara, akhirnya menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota pada tanggal 28 Agustus pukul 04.00 WIB. Kece diduga mengetahui bahwa dirinya sedang diburu oleh Tim Buser Sat Reskrim Bekasi Kota. Menurut Braiel, Kece telah ditetapkan sebagai tersangka dengan Pasal 351 KUHP, yang mengatur tentang tindak pidana penganiayaan.

Banyak orang mungkin tidak menyadari betapa pentingnya etika dalam pelayanan publik, terutama bagi para kurir yang seringkali menjadi sasaran tindakan kekerasan. Insiden seperti ini mengingatkan kita untuk lebih menghargai pekerjaan mereka dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua pihak. Mari kita bersama-sama mempromosikan budaya saling menghormati dan menghindari tindakan kekerasan dalam setiap transaksi sehari-hari. Setiap tindakan kecil kita dapat memiliki dampak besar bagi masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan