Pemotor di Bogor Rugi Rp 15 Juta Akibat Hipnosis, Polisi Terus Selidiki

Sebuah video yang segera merebak di media sosial menampilkan kisah seorang warga dari Bogor yang menjadi korban hipnosis, dengan kerugian sebesar Rp 15 juta. Kejadian ini terjadi di daerah Puncak, Megamendung, Kabupaten Bogor, dan telah menjadi perhatian polisi untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.

Dalam rekaman video yang tersedia, seorang pria mengungkapkan bahwa salah satu anggota keluarganya terkena tipu muslihat hipnosis. Korban difitnah oleh pelaku yang berpura-pura meminta bantuan karena motor mereka macet. Pelaku tersebut, yang diperkirakan berusia sekitar 50 tahun, memohon bantuan korban bersama dengan anaknya yang berumur remaja.

Pelaku mengajak korban untuk membantu menggerakkan motor, namun saat korban memungutnya, ia justru kehilangan kesadaran. Selanjutnya, pelaku dan anaknya pergi meneruskan perjalanan menggunakan motor korban. Korban kemudian mengetahui bahwa uang sebesar Rp 15 juta yang sempat ditaruh di tasnya telah hilang. Pria dalam video menjelaskan bahwa uang tersebut merupakan uang tunai yang akan diserahkan kepada ibunya.

Kapolsek Megamendung, AKP Yulita Heriyanti, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah melakukan pengecekan di tempat kejadian. Namun, hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan terhadap keterangan yang ada di video tersebut. “Kami sedang mengecek lokasi kejadian, anggota polisi sudah pergi ke tempat tersebut untuk konfirmasi dengan yang bersangkutan,” ujarnya pada hari Senin (29/9/2025).

Yulita juga mengungkapkan bahwa korban belum melaporkan kasus ini secara resmi kepada polisi, tetapi polisi tetap akan melanjutkan investigasi berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial. “Saat ini tidak ada laporan resmi, namun kami tetap akan bertindak sebagai tindak lanjut dari informasi tersebut,” katanya. Selain itu, Yulita menjelaskan bahwa penyelidikan akan lebih sulit karena tidak ada CCTV di lokasi kejadian. Polisi akan mencari informasi dari sekitar lokasi untuk mengejar pelaku.

Menurut data terbaru, kasus hipnosis semakin marak di beberapa daerah, terutama di kawasan perbatasan antara kota dan pesisir. Karena pelaku sering menggunakan modus yang sama, yaitu memanfaatkan rasa empati korban dengan berpura-pura memerlukan bantuan. Studi kasus menunjukkan bahwa korban seringkali dari kalangan warga yang tidak pernah mengalami kejadian serupa sebelumnya.

Dalam menangkis tipu muslihat seperti ini, penting untuk tetap waspada saat membantu orang asing, terutama di tempat yang terpencil. Selalu perhatikan lingkungan sekitar, dan jangan segera mempercayai seseorang yang meminta bantuan secara tiba-tiba, khususnya jika ada tanda-tanda yang aneh.

Saat ini, penting bagi warga untuk terus berbahunya waspada terhadap modus-modus penipuan baru yang terus muncul. Jika mengalami hal serupa, segera laporkan ke pihak berwenang untuk menghindari kerugian lebih besar. Tribehkan kesadaran dan kemampuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda kejahatan, demi keamanan bersama.

Hipnosis dan penipuan yang berkaitan dengannya bukanlah hal baru, namun kasus-kasus seperti ini terus muncul karena keberadaan para pelaku yang tidak berperikema dalam menjatuhkan korban. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terus meningkatkan kebijaksanaan dan kesadaran dalam berinteraksi dengan orang lain, terutama di tempat-tempat yang kurang ramai.

Dengan semangat kebersamaan dan ketangguhan, kita dapat membangun masyarakat yang lebih aman dan terhindar dari tipu muslihat seperti ini. Mari jaga kekuatan dan kebijaksanaan kita dalam menghadapi tantangan sehari-hari, dan selalu bersama-sama melaporkan setiap kejahatan untuk memastikan keamanan bersama.

Baca juga Berita lainnya di News Page