Mengutip Data MBG yang Meracuni, Mendagri Rapat dengan Semua Kepala Daerah Besok

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri, akan menyelenggarakan pertemuan dengan seluruh kepala daerah dan instansi terkait segera. Pertemuan ini akan membahas strategi pencegahan terhadap keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut sumber Antara, pertemuan virtual tersebut akan berlangsung pada Senin (29/9/2025) pukul 08.00 WIB. Tujuannya untuk menindaklanjuti dan merencanakan langkah-langkah pencegahan keracunan MBG.

Dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu (28/9/2025), Tito menyatakan, “Besok, Kementerian Dalam Negeri akan melakukan rapat online dengan seluruh kepala daerah, kepala dinas kesehatan, pendidikan, dan sekretaris daerah.”

Poin pembahasan ini termasuk dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Program Makan Bergizi Gratis, yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Tito menjelaskan bahwa rapat tersebut akan dihadiri beberapa narasumber penting, termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang, dan perwakilan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Kehadiran para narasumber ini bertujuan untuk memberikan petunjuk teknis kepada kepala daerah dan dinas kesehatan di berbagai wilayah, guna memastikan keracunan MBG tidak terjadi lagi. Sebelumnya, terjadi peningkatan kasus keracunan setelah konsumsi menu program MBG di beberapa daerah, menyebabkan banyak siswa memerlukan perawatan medis.

Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai pemimpin program ini, telah mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan keracunan MBG. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan bahwa semua dapur mitra yang pernah terlibat kasus keracunan telah menerima surat peringatan resmi. “Hari ini sudah kami keluarkan surat kepada semua dapur yang sebelumnya bermasalah. Proses verifikasi kini jauh lebih ketat,” katanya di Jakarta, Jumat (26/9).

Sebagai upaya pengawasan, BGN akan mengirimkan tim inspeksi yang terdiri dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan, dan kepolisian. Tim ini akan melakukan evaluasi langsung terhadap kondisi dapur dan memastikan kemenuhan standar yang ditetapkan dalam petunjuk teknis (juknis).

Presiden Prabowo Subianto juga menarik perhatian pada masalah ini. Setelah pulang dari luar negeri, Prabowo akan segera memanggil Kepala BGN Dadan Hindayana dan pejabat terkait untuk membahas kasus keracunan. “Saya baru dari luar negeri 7 hari, saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan berapa pejabat, kita akan diskusikan,” kata Prabowo, Sabtu (27/9).

Data riset terbaru menunjukkan bahwa keracunan MBG sering terjadi akibat pelanggaran prosedur sanitasi dan penyimpanan makanan. Studi kasus yang dilakukan oleh BGN di daerah yang terbawa kasus keracunan menunjukkan bahwa 80% kasus berhubungan dengan kegagalan dalam pemeriksaan rutin kualitas bahan makanan. Infografis yang diperoleh menunjukkan bahwa pengawasan yang lebih ketat dapat mengurangi insiden keracunan hingga 60%.

Pemerintah telah menambahkan proses penting dalam pengawasan, seperti serangkaian pelatihan untuk petugas dapur dan pengawas. Ini termasuk simulasi kemungkinan kasus keracunan dan bagaimana meresponsnya dengan cepat. Langkah-langkah ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga kesehatan anak-anak di sekolah dan mencegah keracunan MBG di masa depan.

Kesimpulan yang diambil dari upaya ini adalah pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait. Dengan pencegahan yang tepat, kita dapat menjaga kualitas makanan dan menjamin kesehatan anak-anak. Marilah kita semua berperan aktif dalam memastikan program Makan Bergizi Gratis berjalan dengan aman dan efektif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan