Penangkapan Bang Jago di Bekasi Terkait Ribut Massal dengan Klarifikasi Dana Rp 30 Ribu

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kota Bekasi, tepatnya di wilayah Utara, terjadi insiden yang menarik perhatian publik karena melibatkan tindakan kekejaman terhadap kurir. Pria bernama Christian Kapau, yang lebih dikenal dengan panggilan Kece, marah dan melakukan aksi kekerasan terhadap kurir dengan menggunakan parang. Aksi ini terjadi saat kurir menagih pembayaran untuk paket yang dikirimkan melalui metode COD seharga Rp 30 ribu. Kece kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Insiden menyangkut paket klip yang dipesan oleh Kece dengan metode pembayaran COD. Kejadian ini terjadi pada Jumat tanggal 26 September 2025 sekitar pukul 13.30 WIB. Video aksi kekerasan ini juga tersebar luas di media sosial, di mana terlihat pelaku membawa senjata tajam dan mengenakan celana pendek berwarna hijau.

Saat merekam proses penagihan, kurir meminta pembayaran COD yang telah ditetapkan. Namun, pelaku tidak hanya menolak untuk membayar tetapi juga mengancam dan memaki kurir. Kece menuntut agar pembayaran dilakukan melalui transfer bank, tetapi kurir menolak karena sebelumnya telah mengalami pengalaman dengan pelaku yang sering terlambat membayar. Sebagai alternatif, kurir menawarkan pembayaran menggunakan QRIS. Namun, perbedaan pendapat ini mengakibatkan pertikaian yang berujung pada aksi kekerasan dari Kece. Pelaku mengayunkan parang ke arah kurir, yang menyebabkan luka pada tangan kanan korban.

Setelah beberapa waktu, Kece memutuskan untuk menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota. Pengalihan diri ini terjadi pada tanggal 28 September 2025 pukul 04.00 WIB. Kece telah ditetapkan sebagai tersangka dengan tuduhan melanggar Pasal 351 KUHP, yang berkaitan dengan kejahatan penganiayaan. Polisi mengungkapkan bahwa Kece telah sadar akan pengejaran dari pihak berwibawa dan berusaha untuk berkooperasi.

Pada akhirnya, insiden ini terjadi karena salah paham antara pelaku dan kurir. Kece ingin membayar melalui transfer bank, tetapi kurir menolak karena pengalaman sebelumnya dengan pelaku yang sering terlambat membayar. Kece merasa tersinggung dan melampiaskan emosinya dengan tindakan kekerasan. Kurir sebelumnya telah berurusan dengan Kece melalui transaksi transfer, tetapi karena pelaku sering keterlambatan, kurir ini memilih menggunakan metode QRIS untuk transaksi yang lebih cepat dan efisien.

Tindakan kekerasan ini bisa dihindari apabila ada komunikasi yang lebih baik di antara pelaku dan kurir. Dalam dunia digital yang semakin maju, penting bagi semua pihak untuk memahami dan memanfaatkan berbagai metode pembayaran yang tersedia agar transaksi dapat berlangsung lancar. Semoga insiden seperti ini tidak terjadi lagi dan semua pihak dapat bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.

Jika Anda pernah mengalami situasi serupa, pastikan untuk tetap tenang dan mencari solusi yang damai. Lindungi diri dengan menyelaraskan komunikasi dan memanfaatkan sistem yang tersedia. Setiap langkah yang diambil harus dilakukan dengan bijak untuk menghindari konfrontasi yang tidak perlu.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan