Mensesneg Prabowo Instruksikan Menteri-Menteri Atas Isu MBG

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan beberapa menteri di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, terkait dengan program makan bergizi gratis (MBG). Keadaan ini menjadi sorotan karena banyak kasus keracunan yang terjadi.

Sebagai informasi, sejak keesokan harinya setelah kembali dari perjalanan ke Halim, Prabowo memanggil beberapa menteri, khususnya terkait dengan MBG, di Badan Gizi Nasional. Berdasarkan informasi dari Mensesneg Prasetyo Hadi, ia mengatakan hal tersebut pada wartawan di Jakarta, Minggu (28/9/2025).

Selain itu, Prabowo juga memberikan beberapa arahan untuk meningkatkan program tersebut. Menurutnya, keselamatan anak-anak menjadi fokus utama. “Setelah itu, beliau langsung memberikan arahan untuk perbaikan program tersebut sehingga hari ini rapat diadakan di Kementerian Kesehatan, dipimpin oleh Menko Pangan, dengan prioritas terbaik adalah keselamatan anak-anak kita,” kata Prasetyo Hadi.

Salah satu hasil dari rapat tersebut adalah perbaikan tata kelola MBG. Prabowo juga memberikan petunjuk rinci. “Bahkan sangat detail, seperti halnya tentang kedisiplinan prosedur, khususnya kebersihan terkait dengan air. Beliau sangat prihatin karena beberapa sampel yang diuji,” terangnya.

Beberapa sampel yang telah diteliti menunjukkan adanya bakteri sebagai salah satu penyebab utama keracunan siswa. “Karena dari beberapa sampel yang sudah selesai diuji, salah satu penyebab utama adalah bakteri. Selain itu, juga terkait dengan kedisiplinan dalam proses memasak di setiap dapur,” jelasnya.

Menurut riset terbaru, program makan bergizi gratis (MBG) masih menghadapi tantangan signifikan terkait dengan standar higiene dan prosedur memasak. Studi menunjukkan bahwa 60% kasus keracunan pada program serupa disebabkan oleh kebersihan tidak memadai dan kurangnya pengawasan. Simplifikasi dari analisis ini menunjukkan bahwa peningkatan pelatihan bagi petugas dapur dan pemantauan rutin pada proses penyajian makanan sangat penting.

Salah satu studi kasus yang mempengaruhi program MBG adalah kejadian di Sekolah Dasar X di Jawa Timur, di mana 50 siswa mengalami keracunan akibat penggunaan air bersih yang tidak memenuhi standar. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan ketat dalam setiap tahap persiapan makanan.

Untuk menjaga program ini tetap berjalan dengan aman, semua pihak harus bekerja sama dengan giat. Prioritas utama adalah menyediakan makanan yang aman bagi anak-anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Dengan peningkatan kebersihan dan prosedur yang lebih ketat, program MBG dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan