Inggris Menyediakan Produk Obat untuk Tarif Baru ke Amerika Serikat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Inggris sedang meninjau kemungkinan tarif impor baru untuk produk obat-obatan yang akan diekspor ke Amerika Serikat. Kebijakan ini diumumkan setelah tarif impor untuk obat-obatan bermerek mengalami kenaikan tajam menjadi 100%.

Menurut laporan Reuters, Inggris akan dikenai tarif 100% untuk produk farmasi yang masuk ke AS. Kebijakan tersebut akan dilaksanakan mulai 1 Oktober tahun ini. Selain itu, Inggris sedang melakukan perundingan untuk menyesuaikan tarif farmasi. Negara ini menjadi negara pertama yang mencapai kesepakatan dagang dengan pemerintahan Donald Trump.

Produk farmasi dari Inggris contribusi sekitar 3,3% dari total impor obat-obatan ke AS pada tahun 2024. Pengumuman kenaikan tarif ini dilakukan oleh Trump pada Kamis (25/9) yang lalu. Namun, beberapa perusahaan yang membangun pabrik di AS akan mendapat pengecualian dari tarif tersebut.

Saat ini, dua negara yang bebas dari tarif impor ini adalah Uni Eropa dan Jepang. Keduanya sedang menegosiasikan kesepakatan dagang yang membatasi bea masuk obat-obatan hingga 15%. Selain itu, Singapura juga terdaftar sebagai negara yang sedang bernegosiasi. Beberapa perusahaan farmasi di Singapura sedang mengevaluasi kriteria produk yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pengecualian tarif tinggi dari AS.

Nilai ekspor produk farmasi dari Singapura ke AS mencapai US$ 3,1 miliar, atau setara dengan Rp 51,77 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.703). Sebagian besar produk tersebut berupa obat-obatan bermerek.

Negosiasi tarif farmasi antara negara-negara ini tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga pada aksesibilitas obat-obatan untuk masyarakat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesepakatan dagang yang sehat dan adil dalam mendukung stabilitas harga obat, khususnya produk bermerek. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan informasi ini untuk memantau perkembangan kebijakan perdagangan internasional yang berdampak pada kebutuhan kesehatan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan