Harga Emas Diprediksi Masih Meningkat Tak Henti

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Harga emas mengalami peningkatan pada perdagangan Jumat lalu, mencapai US$ 3.761,15 per troy ounce. Prediksi menunjukkan logam mulia ini akan terus naik hingga US$ 3.814,40 dalam waktu dekat.

Ibrahim Assuaibi, ahli ekonomi komoditas, mengungkapkan bahwa rentang harga emas pada Senin (29/9) berada antara US$ 3.720,12 hingga US$ 3.787,65. Namun, ia memperkirakan emas bisa melampaui angka US$ 3.850 per troy ounce di semester kedua 2025, dengan harga emas di pasar domestik mencapai Rp 2.300.000 per gram.

Faktor-faktor yang mendorong kenaikan harga emas antara lain adanya data ekonomi Amerika Serikat, permasalahan perang dagang, dan situasi geopolitik. Laporan dari Departemen Perdagangan AS tentang indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulan Agustus menunjukkan inflasi berada dalam kisaran yang diharapkan, yaitu naik 0,3% dari bulan sebelumnya dan 2,7% secara tahunan. Data pendapatan dan belanja konsumen juga mengalami pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan awal.

Pejabat Federal Reserve (Fed) menghadapi tantangan dalam mengontrol inflasi tanpa menurunkan dukungan terhadap lapangan kerja. Hal ini menjelaskan kenapa Fed masih berhati-hati dalam menerapkan kebijakan penyeimbangan. Berbagai pendapat jugaqueliar terkait pemangkasan suku bunga. Beberapa pejabat Fed, seperti Stephen Miran dan Michelle Bowman, mendukung penurunan suku bunga lebih lanjut karena keadaan pasar tenaga kerja dianggap lemah. Namun, Jeffrey Schmid dan Austan Goolsbee berpendapat sebaliknya, dengan Schmid menilai penurunan suku bunga saat ini sudah cukup, sementara Goolsbee khawatir dengan risiko inflasi yang terus meningkat. Meskipun demikian, pasar masih meramalkan penurunan suku bunga lagi pada Oktober mendatang.

Sementara itu, perang dagang juga memengaruhi harga emas. Amerika Serikat akan menerapkan tarif impor baru mulai 1 Oktober, menargetkan produk farmasi, truk besar, dan perlengkapan rumah tangga. Kebijakan ini merupakan lanjutan dari kebijakan Presiden Donald Trump. Selain itu, konflik geopolitik juga mempengaruhi pasaran emas. Serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia menyebabkan penurunan kapasitas penyulingan bahan bakar di beberapa wilayah. Terlepas dari semua ini, pemandangan pasar terus mengantisipasi penurunan suku bunga.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa fluktuasi harga emas terkait erat dengan ketidakpastian ekonomi global. Analisis menunjukkan bahwa ketika gejolak geopolitik dan ketidakpastian politik meningkat, emas sering menjadi salah satu aset yang paling aman bagi investor. Selain itu, tren inflasi yang terus berlanjut di Amerika Serikat juga memperkuat posisinya sebagai pelindung nilai.

Studi kasus yang dilakukan oleh beberapa pengamat pasar menunjukkan bahwa ketika terdapat ketidakpastian di pasar, emas sering menjadi pilihan utama investasi. Selama masa krisis finansial 2008, harga emas naik secara signifikan. Hal ini menunjukkan bagaimana emas dapat berperan sebagai pelindung nilai saat pasar mengalami volatilitas tinggi.

Emas tidak hanya memberikan manfaat sebagai investasi, tetapi juga bersifat universal sebagai aset yang dapat dipindah-pindahkan dengan mudah. Banyak investor memilih emas sebagai salah satu komponen dalam portofolio mereka untuk mengurangi risiko. Dengan demikian, investasi pada emas dapat memberikan manfaat jangka panjang, terutama dalam kondisi pasaran yang tidak stabil.

Peningkatan harga emas ini menandakan adanya tidaknya kepercayaan investor terhadap mata uang fiat. Ketika ekonominya tidak stabil, investor cenderung memilih emas sebagai aset yang lebih aman. Dengan demikian, emas terus menjadi pilihan yang strategis bagi mereka yang ingin melindungi nilai investasinya dari inflasi dan ketidakpastian pasar.

Harga emas yang terus naik menunjukkan adanya potensi investasi yang menjanjikan. Investor harus terus memperhatikan perkembangan ekonomi global dan geopolitik untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan bijak.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan