Elon, Warga Ciamis yang Diderita Kanker Leher Selama Tujuh Tahun, vahel Pengobatan Gratis dari Dedi Mulyadi

Seorang ibu usia lanjut di Ciamis mengeluarkan permintaan bantuan untuk putranya, Elon (42 tahun), yang telah mengidap tumor di leher sejak tujuh tahun yang lalu. Elon dikenal sebagai warga RT 2/RW 3 Dusun Ciledug, Desa Sadewata, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, langsung merespon permintaan tersebut melalui media sosial pada Rabu (24/9/2025). “Ibu, hari ini anak Anda akan dijemput. Biaya sepenuhnya ditangani, jangan khawatir,” ungkap Dedi.

Gubernur juga menjelaskan rencananya untuk membawa Elon ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Welas Asih Bandung. Meski ada kemungkinan tumor tersebut termasuk kategori ganas berat yang memerlukan kemoterapi, semoga langkah ini menjadi peluang untuk penyembuhannya.

“Sebagai manusia dan pemimpin, kami harus berusaha menyelesaikan masalah warga, khususnya dalam masalah kesehatan. Biaya seluruhnya akan dilaporkan melalui dana operasional gubernur,” tambah Dedi.

Kepala Puskesmas Lumbung, dr. Acep Zaeni Irfan Hilmi, menjelaskan bahwa Elon telah mendapatkan perawatan sejak Oktober 2020 karena pembesaran kelenjar getah bening di leher, dengan kunjungan kembali pada Oktober 2023.

“Pasien ini pernah berobat di Puskesmas Lumbung, namun tidak teratur,” kata Acep pada Jumat (26/9/2025). Ketika kondisinya tidak dapat ditangani di Puskesmas, Elon dirujuk ke RS Dadi Keluarga Ciamis untuk konsultasi dengan dokter spesialis onkologi. Sayangnya, kemoterapi tidak bisa dilayani melalui BPJS karena rumah sakit belum memiliki kerjasama dengan program tersebut. Oleh karena itu, Elon kemudian diarahkan ke RSUD Margono Purwokerto.

“Elon telah melakukannya empat kali kemoterapi, dengan bantuan dari pemerintah desa dan tetangga. Aslinya harus enam kali, tapi hanya empat kali saja. Mungkin karena kelelahan dan tidak adanya keluarga yang bisa menjaga. Bahkan sebelumnya, yang menemani kemoterapi adalah tetangga,” jelas Acep.

Pada Maret 2025, benjolan di leher Elon kembali tampak. Desa Sadewata kemudian mengajukan permohonan bantuan ke Yayasan Kanker Indonesia Cabang Ciamis, namun anggaran baru direspons saat kasus Elon menjadi perhatian umum.

“Pada saat pergi ke RSUD Welas Asih, Puskesmas sudah melakukan koordinasi. Namun ternyata tim Gubernur sudah mulai bertindak lebih dulu,” tambah Acep.

Kasus Elon menegaskan pentingnya dukungan sosial dan akses kesehatan bagi masyarakat, terutama dalam penyediaan pengobatan onkologi. Ini juga membuktikan bahwa kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat berperan dalam mengatasi masalah kesehatan yang kompleks. Banyak orang masih menghadapi tantangan dalam mendapatkan perawatan medis yang layak, dan initiatif seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan sistem kesehatan yang lebih inklusif.

Pada masa ini, penyediaan informasi dan aksesibilitas perawatan medis menjadi prioritas utama. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, yayasan, dan masyarakat, kesembuhan pasien dapat diharapkan. Kita semua harus bersatu untuk menciptakan lingkungan yang peduli dan mendukung bagi mereka yang memerlukan bantuan kesehatan.

Kisah Elon mengingatkan kita bahwa setiap usaha untuk membantu sesama memiliki dampak yang besar. Dengan semangat berterima kasih dan kebersamaan, kita bisa membuat perbedaan nyata dalam kehidupan orang lain.

Baca juga Berita lainnya di News Page