Truk Berlebihan Berat Merusak Jalan Tol dan Menambah Polusi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa kendaraan yang melebihi muatan dan ukuran (ODOL) menjadi masalah serius dalam upaya menjaga kualitas jalan tol. Data dari Jasa Marga tahun 2024 menunjukkan bahwa sekitar 19,27% kendaraan non-golongan yang terdeteksi melebihi batas muatan yang diizinkan. Sementara itu, laporan Hutama Karya selama 2023-2024 menunjukkan angka yang lebih detail: 5,5% untuk golongan II, 41,8% untuk golongan III, 28,5% untuk golongan IV, dan 26,1% untuk golongan V. Dody menegaskan bahwa keberadaan kendaraan ODOL造成的损失相当严重。

Menurutnya, kendaraan ODOL menyebabkan kerusakan jalan lebih cepat, memperpanjang waktu perjalanan, meningkatkan biaya pemeliharaan, dan menambah risiko kecelakaan serta mempengaruhi kualitas udara. Pernyataan ini disampaikan saat rapat dengan Komisi V DPR RI di gedung parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025). Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian PU memperkuat pengawasan dengan mengoperasikan 40 unit sistem timbang kendaraan Weight in Motion (WIM) di berbagai ruas tol. Dari jumlah tersebut, 26 unit ditempatkan di Jalan Tol Trans Sumatra dan 14 unit lainnya di Jalan Tol Trans Jawa.

Selain itu, Dody menjelaskan bahwa 14 titik WIM di Trans Sumatra telah terintegrasi dengan sistem ETLE kepolisian dan sistem BLUe Kemenhub. Sementara di Trans Jawa, 5 titik sudah terhubung dengan ETLE dan BLUe. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengawasan dan penegakan hukum. Selain mengoperasikan WIM, Kementerian PU juga merekomendasikan kepada semua operator jalan tol untuk memasang alat deteksi muatan maksimal sesuai dengan volume lalu lintas dan potensi pelanggaran ODOL.

Kementerian PU juga turut serta dalam penyusunan Surat Keputusan Bersama (SKB) lintas kementerian terkait kendaraan ODOL. Selain itu, mereka juga ikut berperan dalam draft Peraturan Presiden tentang penguatan logistik nasional yang berisi kebijakan pengaturan kendaraan ODOL. Dody berharap dengan peningkatan pengawasan ini, standar jalan tol dan jalan nasional bisa terpenuhi dengan baik.

Pemerintah dan asosiasi pengemudi bersama-sama berkomitmen untuk mencapai target zero overload dan overdimensi hingga tahun 2027.

Perawatan jalan tol bukan hanya tentang biaya, tetapi juga tentang keselamatan dan kelancaran transportasi. Kendaraan yang mematuhi regulasi muatan akan mengurangi beban infrastruktur, menghemat biaya pemeliharaan, dan menjaga kualitas udara. Inovasi teknologi seperti WIM memang menjadi langkah tepat, namun dukungan dari semua pihak, termasuk pengemudi dan pengusaha angkutan, sangat penting untuk suksesnya upaya ini.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan