Tips Menangani Serangan Senjata Modern Luar Negeri untuk Kesejahteraan Nasional

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Indonesia perlu memperkuat diri dalam menghadapi serangan berupa narasi dan hukum (legal warfare) yang dilakukan oleh pihak asing. Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan Taufanto, menyampaikan bahwa serangan ini sangat mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi, bahkan bisa membelah perpaduan bangsa.

Donny menjelaskan bahwa serangan tersebut sering menjadikan komoditas strategis seperti kelapa sawit, tembakau, dan produk pertambangan sebagai target utama. Ini karena sektor-sektor ini sangat penting dalam mendukung perekonomian negara. Selain itu, serangan serupa juga dilakukan terhadap institusi yang bertugas melindungi kedaulatan negara.

Untuk mengatasi ancaman ini, Donny menekankan pentingnya menerapkan Defence Intellectual Management (DIM), konsep yang diinisiasi oleh Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin. DIM bukan hanya konsep teoritis, tetapi implementasi praktis dan akademis dalam kepemimpinan dan manajemen untuk membangun kekuatan pertahanan yang kuat. Melalui DIM, negara dapat menghadapi berbagai tantangan keamanan yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan alat utama sistem senjata (alutsista).

Donny percaya bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, Indonesia tidak hanya bisa bertahan dari serangan fisik, tetapi juga dari serangan narasi dan hukum yang bisa membelah bangsa.

Pertahanan negara tidak hanya tentang kekuatan militer, tetapi juga kemampuan untuk memahami dan menjawab ancaman yang berbeda. Dengan memanfaatkan inteligensi kolektif dan kerjasama yang kuat, Indonesia bisa lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan