Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan, ikut serta dalam Sidang Umum PBB ke-80 bersama Presiden Prabowo Subianto. Kehadiran Indonesia di ajang internasional ini dianggap historic, dengan Zulhas merasa kehormatan menjadi bagian dari delegasi menteri yang mendampingi secara langsung.
“Saat-saat ini sangat berharga. Indonesia kembali berperan di level tertinggi PBB. Saya bangga menjadi bagian dari tim yang mendukung Presiden Prabowo,” ujarnya kepada media, Rabu (24/9/2025).
Zulhas juga menghargai pidato Presiden yang memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang peduli dengan perdamaian global, ketahanan pangan, dan kerjasama internasional yang seimbang. Menurutnya, Prabowo menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjadi solusi atas berbagai krisis dunia.
“Pidato Presiden sangat inspiratif. Beliau menekankan peran Indonesia dalam menghadapi krisis pangan, perubahan iklim, dan menjaga keamanan global. Sebagai Menko Pangan, saya terharu melihat bagaimana kepemimpinan Indonesia diakui dunia,” katanya.
Menteri tersebut juga mengungkapkan bahwa pidato Presiden membuktikan komitmen Indonesia mendorong reformasi tata kelola dunia yang lebih adil. Selain itu, Prabowo juga memperkuat peran Indonesia sebagai pionir dalam mengamankan ketahanan pangan global.
“Pesan Presiden sejalan dengan visi Pangan Berdaulat dalam Asta Cita. Semua negara harus berkoordinasi untuk mengamankan akses pangan yang adil,” tegasnya.
Selain itu, dalam rangkaian acara di New York, Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) melangkah lebih jauh dalam diplomasi lingkungan. Kedua negara menandatangani perjanjian hibah untuk membangun International Mangrove Research Center (IMRC) di Bali.
Penandatanganan secara sirkular dilakukan oleh Zulhas dan Razan Khalifa Al Mubarak dari Mohamed Bin Zayed Species Conservation Fund. Dua belas menit kemudian, hibah ini tidak hanya tentang bantuan keuangan, tetapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam diplomasi iklim.
“Indonesia punya ekosistem mangrove terbesar di dunia. Inovasi ini tidak hanya tentang konservasi, tetapi juga masa depan anak cucu kita. Dengan dukungan ini, kita menunjukkan kemitraan yang nyata untuk bumi,” ujar Zulhas setelah penandatanganan.
Dana hibah dari UEA berasal dari entitas pemerintah yang berfokus pada proyek kemanusiaan dan kegiatan publik, termasuk inisiatif lingkungan. Dana ini akan menguatkan pusat riset di Bali, menjadikannya sentra inovasi ilmiah dan laboratorium hidup untuk model konservasi yang bisa diadopsi negara lain.
“Kerjasama ini bukan hanya perjanjian, tetapi investasi untuk masa depan bumi,” tegas Zulhas.
Dengan langkah ini, Bali tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga simbol diplomasi hijau Indonesia. Kemitraan global ini akan memberikan solusi nyata atas tantangan perubahan iklim.
Dalam pertemuan bilateral, Indonesia dan UEA juga sepakat untuk merencanakan kerjasama baru di bidang alam dan aksi iklim yang akan diumumkan di COP 30 di Brazil nanti.
Data Riset Terbaru:
Menurut laporan Global Mangrove Watch 2025, konservasi mangrove menjadi salah satu solusi efektif dalam penyerapan karbon. Studi menunjukkan bahwa ekosistem mangrove dapat menyerap karbon hingga empat kali lipat lebih banyak daripada hutan lainnya. Dengan adanya IMRC di Bali, diharapkan penelitian terbaru dapat mempercepat implementasi strategi konservasi di tingkat global.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Di era krisis pangan dan perubahan iklim, peran Indonesia sebagai pelopor ketahanan pangan dan konservasi lingkungan menjadi lebih strategis. Dengan dukungan internasional seperti dari UEA, Indonesia dapat memperkuat eksistensinya sebagai negara yang peduli dengan masa depan bumi. Inovasi dalam konservasi mangrove tidak hanya manfaat untuk ekologi, tetapi juga untuk ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Kesimpulan:
Indonesia telah membuktikan komitmennya dalam menghadapi tantangan global. Dengan kepemimpinan Presiden Prabowo dan dukungan menteri seperti Zulkifli Hasan, negara ini terus berusaha menjadi bagian dari solusi. Langkah-langkah seperti penandatanganan perjanjian hibah dengan UEA menunjukkan bahwa kerjasama internasional merupakan kunci untuk memperkuat diplomasi hijau dan menjaga kelestarian bumi. Mari kita dukung inisiatif-inisiatif ini agar Indonesia tetap menjadi contoh negara yang peduli dengan lingkungan dan ketahanan pangan global.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.