Perbedaan Fisik dan Mental Antara Otak Atlet dan Orang Biasa

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Otak atlet memiliki perbedaan yang menonjol dibandingkan dengan individu umum, yang memengaruhi kinerja mereka dalam berbagai aspek. Beberapa penelitian menunjukkan perbedaan ini meliputi cara otak menyerap informasi, melaksanakan gerakan, dan menjaga konsentrasi. Berikut beberapa perbedaan otak atlet dan orang umum:

Atlet cenderung memiliki kemampuan yang luar biasa dalam memproses informasi visual dengan cepat. Studi tahun 2013 yang terbit di Scientific Reports menunjukkan bahwa pemain hoki es, sepak bola, dan rugby profesional memiliki kemampuan pemrosesan visual yang lebih baik dari non-atlet.

Muscle memory atau ingatan otot sangat kuat pada atlet akrobatik. Penelitian dari The Journal of Neuroscience tahun 2023 menyebutkan bahwa otak atlet mengkoordinasikan gerakan dengan cepat melalui jaringan neuron di korteks. Melalui latihan berulang, urutan dan timing gerakan bergabung menjadi satu aktivitas otak yang terkoordinasi.

Atlet akrobatik memiliki keseimbangan tubuh yang luar biasa, diosifikasi oleh jaringan neuron kompleks di serebelum. Ini memungkinkan mereka merasakan posisi tubuh dengan presisi dan menjaga keseimbangan bahkan saat melakukan trik sulit.

Fokus dan keterampilan kognitif merupakan keunggulan atlet. Studi tahun 2022 di International Journal of Sport and Exercise Psychology menemukan bahwa atlet lebih unggul dalam mengalihkan perhatian dan mengalokasikan fokus. Latihan aerobik atau interval intensif meningkatkan fleksibilitas kognitif ini.

Manfaat kognitif olahraga dapat dirasakan hingga usia lanjut, seperti yang dialami oleh Olga Kotelko, atlet Kanada yang meraih lebih dari 30 rekor dunia. Otaknya, yang dianalisis setelah meninggal di usia 95 tahun, tetap memiliki materi putih yang utuh dan respons kognitif yang cepat, mirip dengan wanita aktif yang jauh lebih muda.

Kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini mengungkapkan bahwa olahraga tidak hanya membentangkan tubuh, tetapi juga merangsang otak secara signifikan. Atlet tidak hanya menguasai kemampuan fisik, tetapi juga mengembangkan fungsi kognitif yang lebih tajam. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik rutin mampu memberikan dampak positif pada kesehatan otak sepanjang hidup.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan