Perbaikan Gerbang Tol Kota Menyebabkan Kemacetan, Jasa Marga Mengucapkan Maaf

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Penutupan sementara beberapa Gerbang Tol (GT) Dalam Kota di Jakarta telah menyebabkan kemacetan ekstrem pada beberapa titik malam tadi. PT Jasa Marga (Persero), sebagai pengelola jalan tol, mengajukan permohonan maaf terkait situasi ini.

“Saya ingin meminta maaf atas keterbatasan yang dialami,” ujar Direktur Utama PT Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, ketika dihubungi di Travoy Hub atau TCD Taman Mini, Jakarta Timur, Kamis (25/9/2025).

Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa penutupan sementara terjadi di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit, dengan tujuh gerbang tol yang terpaksa ditutup malam kemarin.

Aksi tersebut dilakukan untuk mempercepat proses perbaikan gerbang tol yang rusak akibat demonstrasi yang berujung kerusakan pada Agustus lalu. Rivan menjelaskan bahwa konstruksi total tidak dapat dihentikan sementara, sehingga perbaikan harus dilakukan secara parsial.

“Kami harus melakukan rekonstruksi pada sebagian besar gerbang. Saat rekonstruksi, diperlukan penguatan. Pekerjaan kemarin dilaksanakan maksimal, karena sebelumnya hanya dilakukan di malam hari tanpa gangguan lalu lintas. Namun, konstruksi besar membutuhkan waktu terus-menerus, sehingga penutupan sementara tak terhindakan,” kata dia.

Sayangnya, pekerjaan perbaikan ini terjadi bersamaan dengan jam pulang kerja di Jakarta, yang menyebabkan penumpukan kemacetan di beberapa titik, meski telah diantisipasi oleh Jasa Marga dan Polantas.

“Kemacetan itu terjadi bersamaan dengan arus pulang yang padat. Kami bersama Polantas dan Polda Metro telah mengantisipasi dengan membuka jalur khusus dan membiarkan masyarakat melintasi beberapa titik untuk meringankan arus,” jelasnya.

Hingga saat ini, seluruh proses perbaikan telah selesai dan gerbang tol kembali beroperasi, kecuali Gerbang Tol Pejompongan yang masih dalam proses perbaikan. Rivan menjelaskan bahwa GT Pejompongan rusak paling parah, sehingga perbaikannya memakan waktu lebih lama.

“Hari ini, semua gerbang sudah beroperasi kembali, kecuali Pejompongan. Kami perkirakan gerbang ini akan dapat dibuka sebagian pada tanggal 30. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini,” tutupnya.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kemacetan di Jakarta sering terjadi pada jam-jam sibuk, khususnya saat jam pulang kerja. Hal ini dapat diatasi dengan pendekatan sistematik dalam pengelolaan lalu lintas, seperti pembukaan jalur khusus secara rutin dan pembatasan akses di titik-titik kritis.

Analisis unik dan simplifikasi: penutupan sementara gerbang tol dapat mempengaruhi mobilitas masyarakat secara signifikan. Penting untuk PT Jasa Marga dan pihak terkait melakukan koordinasi yang lebih baik antara waktu perbaikan dan pola lalu lintas agar mengurangi dampak negatif pada masyarakat.

Kemacetan di Jakarta sering menjadi isu yang berulang, namun solusi yang terstruktur dan kolaborasi antara pemerintah, pengelola tol, dan masyarakat dapat menjadi kunci untuk mengatasinya. Perbaikan infrastruktur harus dilakukan dengan strategi yang mempertimbangkan dampak jangka pendek dan panjang pada mobilitas kota.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan