Hari Peringatan Apoteker Sedunia 2025: Menjelajahi Tema dan Sejarah Perayaan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dari Jakarta, hari ini, 25 September, merupakan moment yang istimewa karena dirayakan sebagai Hari Apoteker Sedunia atau yang dikenal sebagai World Pharmacists Day. Hari khusus ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk menyadari dan menghargai peran apoteker dalam mendukung sistem pelayanan kesehatan di berbagai tingkatan.

Inisiatif perayaan ini diinisiasi oleh Federasi Farmasi Internasional, atau dikenal dengan The International Pharmaceutical Federation (FIP), yang bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam upaya meningkatkan keberadaan profesi farmasi di dunia.

Mari kita jelajahi lebih dalam tentang perayaan Hari Apoteker Sedunia tahun 2025.

Menurut informasi resmi dari FIP, Hari Apoteker Sedunia 2025 mencakup tema “Think Health, Think Pharmacist”. Selama 16 tahun berjalannya kampanye ini, peran apoteker terus dikenali sebagai elemen vital dalam menjaga kesehatan masyarakat dan menjamin sistem pelayanan kesehatan yang kuat serta berkelanjutan.

Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa tema Hari Apoteker Sedunia 2025, “Think Health, Think Pharmacist”, menekankan bahwa apoteker bukan hanya ahli obat, tetapi juga pendamping kesehatan yang profesional dan ramah. Peran mereka sangat penting dalam memberikan layanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pasien.

Tema ini sangat relevan dengan kondisi kesehatan masyarakat Jakarta, khususnya dalam mengatasi penyakit kronis, penggunaan obat secara bijak, serta upaya promosi dan edukasi kesehatan. Tenaga farmasi memainkan peran kunci dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah dengan tingkat mobilitas penduduk yang tinggi.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Hari Apoteker Sedunia ditetapkan pada Kongres Farmasi dan Ilmu Farmasi Dunia tahun 2009 di Istanbul, Turki. Tanggal 25 September dipilih karena merupakan hari lahir Federasi Farmasi Internasional pada tahun 1912.

Setiap tahunnya, tema perayaan ditetapkan oleh Biro FIP dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan peran apoteker dalam meningkatkan kesehatan global. Hari ini juga menjadi penutup dari Pekan Farmasi Sedunia FIP yang berlangsung dari 19 hingga 25 September.

FIP sendiri adalah sebuah federasi internasional yang mengelola asosiasi apoteker dan ilmuwan farmasi, serta memiliki hubungan resmi dengan WHO. Melalui 158 organisasi anggota, FIP mewakili lebih dari empat juta praktisi dan ahli farmasi di seluruh dunia.

Menurut data terbaru, kepercayaan masyarakat terhadap apoteker telah meningkat secara signifikan dalam masa pandemi. Sebuah survei global menunjukkan bahwa lebih dari 70% orang now menilai apoteker sebagai sumber informasi kesehatan yang dapat diandalkan, dengan 80% pasar obat tanpa resep yang diatur oleh apoteker.

Dalam kasus praktik, terdapat sebuah studi yang menunjukkan bahwa apoteker yang melakukan konsultasi langsung dengan pasien dapat mengurangi pengobatan yang salah hingga 40%. Ini memperkuat peran mereka dalam menjamin keamanan dan efektivitas penggunaan obat.

Kesimpulan: Apoteker tidak hanya ahli obat, tetapi juga pendamping kesehatan yang tak ternilai harganya. Mari kita bangun kesadaran bersama tentang peran mereka dalam menjaga kesehatan kita. Jaga kesehatanmu dengan bijak, dan selalu ingat, apoteker selalu siap menjadi sahabat terpercaya dalam menjaga kesehatanmu.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan