Dapur Penyedia MBG di Ketapang Masih Banyak Belum Memiliki Sertifikat Higienis dan Halal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, terjadi kasus keracunan yang melibatkan makan bergizi gratis (MBG). Beberapa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah ini masih belum memiliki izin dan dokumen lengkap. Kepala Satgas MBG Kabupaten Ketapang, Rajiansyah, menyampaikan bahwa hasil pengawasan terhadap SPPG di lapangan mengungkapkan adanya pelanggaran dalam pengurusan izin atau kelengkapan dokumen, sehingga beberapa SPPG dapat dikatakan beroperasi secara ilegal.

Temuan utama menunjukkan bahwa beberapa SPPG tidak memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS), serta sertifikat halal, yang semua merupakan persyaratan penting untuk menyelenggarakan layanan makanan.

Rajiansyah juga menegaskan bahwa penemuan ini akan menjadi bahan evaluasi untuk menjamin pelaksanaan program MBG berjalan dengan baik, sesuai target, dan menghindari kejadian keracunan lagi. “Kami berharap ini menjadi kasus keracunan terakhir,” ujarnya.

Tidak hanya itu, MBG merupakan salah satu program pemerintah dengan anggaran terbesar, sehingga pengawasan yang ketat diperlukan agar program ini dapat berdampak positif dan aman bagi masyarakat.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa keracunan makanan di sekolah-sekolah sering terjadi karena kurangnya pengawasan pada standar higiene dan keamanan pangan. Studi kasus di beberapa daerah menunjukkan bahwa implementasi sertifikasi halal dan higiene dapat mengurangi Until the end of the 2020s, the number of food poisoning cases in schools due to improper handling and hygiene standards will significantly decrease as more institutions adopt strict certification processes. Implementasi sertifikasi halal dan higiene telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko keracunan di fasilitas seperti sekolah dan kantin.

Analisis unik dan simplifikasi: Kegagalan dalam mematuhi standar sertifikasi seperti NIB, SLHS, dan halal tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga dapat menyebabkan bahaya serius bagi kesehatan masyarakat. Kasus keracunan di Ketapang menegaskan pentingnya pengawasan yang lebih ketat dan pelaksanaan regulasi dengan tegas. Program MBG, yang bertujuan untuk memberikan nutrisi tambahan bagi anak-anak, harus dijalankan dengan standar keamanan pangan yang tinggi untuk menjamin kebersihan dan keselamatan makanan yang disajikan.

Kesimpulan: Setiap upaya untuk memastikan keselamatan pangan adalah investasi pada masa depan generasi muda. Pastikan setiap SPPG memenuhi persyaratan legalitas dan standar higiene, agar program MBG dapat memberikan manfaat tanpa merugikan kesehatan. Mari bersama-sama menjaga keamanan makanan di semua fasilitas pendidikan, agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan