Startup kripto Indonesia, IDRX, berhasil mengumpulkan dana tahap pra-awal sebesar US$300.000 atau sekitar Rp4,9 miliar. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh eMerge, anak perusahaan MDI Ventures yang berfokus pada sindikasi investor angel, dengan dukungan dari Indodax, MANSA, Lisk, Camp Investment Technologies, serta beberapa investor angel seperti Kuberan Marimuthu, William Sutanto, Mouloukou S. Lawrence, Samantha Angga Andinata, Yose Rizal, Yonathan Nova Dinata, Ruchelle B., dan Dendi Suhubdy.
Dana yang diraih akan digunakan IDRX untuk membangun infrastruktur keamanan yang lebih kuat, memastikan kepatuhan terhadap peraturan, serta memperluas penggunaan stablecoin Rupiah di lingkungan digital.
“Untuk kami, ini bukan hanya tentang pengembangan teknologi, tetapi juga tentang memposisikan Rupiah sebagai mata uang utama dalam transaksi digital. Kami berkomitmen untuk mendorong transformasi Indonesia menuju kedaulatan digital,” ungkap Nathanel Christian, CEO dan Co-Founder IDRX.
Sejak diluncurkan pada awal 2024, IDRX telah merealisasikan volume transaksi melebihi US$90 juta atau sekitar Rp1,4 triliun. Stablecoin ini menyediakan fasilitas minting dan redemption berbasis Rupiah dengan transparansi yang tinggi, sehingga memudahkan konversi antara Rupiah dan IDRX.
IDRX dirancang untuk memperkuat peran Rupiah dalam transaksi internasional, meningkatkan efisiensi pembayaran dari dan ke Indonesia melalui teknologi stablecoin. Dengan pendekatan ini, IDRX berharap dapat menghubungkan sistem keuangan konvensional dengan blockchain.
Mouloukou, CEO dan Co-Founder Mansa Finance, memuji IDRX sebagai proyek inovatif yang dapat mengubah posisi Rupiah dalam ekonomi digital global. “Nathanael adalah seorang founder yang luar biasa. Bersama timnya, mereka sedang membangun stablecoin Rupiah yang berpotensi menjadi landasan baru sistem keuangan digital,” katanya.
Sarah Usman, Partner eMerge by MDI Ventures, juga menekankan peran penting IDRX dalam menyatukan sistem keuangan tradisional dengan blockchain. “IDRX, sebagai aset digital yang stabil, memiliki potensi besar dalam menghubungkan kesenjangan antara kedua sistem,” tuturnya.
Selain menargetkan pelaku bisnis, IDRX juga siap untuk bekerja sama dengan regulator dan pemerintah. “Kami meyakini bahwa infrastruktur keuangan digital membutuhkan kerjasama lintas sektor. Oleh karena itu, IDRX telah mempersiapkan diri dalam aspek teknis, regulasi, dan edukasi masyarakat,” jelas Nathanel.
Dengan dukungan investor lokal dan global, IDRX berambisi untuk mengukuhkan Rupiah sebagai pilar transaksi digital dan memperluas akses masyarakat terhadap keuangan berbasis blockchain.
Kripto Indonesia sedang menggapai masa depan di mana Rupiah tidak hanya menjadi mata uang fisik, tetapi juga menjadi fondasi transaksi digital yang kuat. Dengan teknologi stablecoin, IDRX bukan hanya membangun jembatan antara dunia konvensional dan blockchain, tetapi juga mempersiapkan Indonesia untuk menjadi penggerak ekonomi digital global. Inovasi seperti ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang mengubah cara kita bertransaksi, berinvestasi, dan berpartisipasi dalam ekonomi digital. Masih banyak tantangan di depan, tetapi dengan dukungan yang kuat dan komitmen untuk transformasi, IDRX telah menunjukkan langkah penting dalam menuju visi kedaulatan digital Indonesia.
Baca juga Info Terbaru lainnya di Info terbaru.
