Guru Besar UGM Penjelaskan Tautan Tylenol dan Paracetamol dengan Autisme Menurut Kementerian Kesehatan AS

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Pernyataan Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Robert F. Kennedy, telah menyulam gemuruh setelah ia mengaitkan obat Tylenol dengan potensi peningkatan risiko autisme pada bayi. Ia mengajak ibu hamil untuk menghindari penggunaan obat ini agar perkembangan saraf anak tak terganggu. Dalam rapat kabinet April 2025, Kennedy mengharapkan hasil dari penelitian besar-besaran yang melibatkan ratusan ahli dari berbagai belahan dunia, yang diharapkan dapat mengungkap penyebab autisme dan caranya untuk mencegah paparan terlalu banyak.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memberikan konfirmasi terhadap klaim tersebut. WHO juga menggaris bawahi bahwa autisme dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Prof. Zullies Ikawati, Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada, menjelaskan bahwa Tylenol merupakan merek dagang paracetamol yang populer di Amerika Serikat. Di Indonesia, obat ini lebih dikenal dengan nama paracetamol atau acetaminophen dalam literatur internasional. Merek Tylenol sendiri tidak begitu populer di Indonesia, lebih banyak yang mengenali obat generik atau merek lokal lainnya. Selama ini, paracetamol dianggap relative aman digunakan selama kehamilan, terutama dibandingkan dengan obat analgetik lainnya seperti NSAID atau opioid. Oleh karena itu, obat ini sering menjadi pilihan utama untuk mengatasi demam atau nyeri pada ibu hamil.

Beberapa studi observasional menunjukkan bahwa penggunaan paracetamol dalam jangka panjang atau dengan dosis tinggi selama kehamilan mungkin berkaitan dengan risiko gangguan perkembangan saraf pada anak, seperti ADHD atau autisme. Namun, bukti keterkaitan ini masih belum kuat. Prof. Zullies menjelaskan bahwa walaupun ada korelasi dalam studi epidemiologi, belum ada bukti kausalitas langsung. Selain pengaruh paracetamol, adanya faktor lain seperti genetika, lingkungan, dan penyakit ibu juga memengaruhi timbulnya autisme.

Walaupun demikian, regulator global termasuk WHO belum melarang penggunaan paracetamol pada ibu hamil. Mereka hanya merekomendasikan penggunaan dosis yang efektif terendah, hanya ketika sangat diperlukan, dan dalam waktu yang singkat.

Tylenol, yang dikenal sebagai paracetamol di Indonesia, telah menjadi obat perebutan perhatian setelah Menteri Kesehatan AS mengaitkannya dengan autisme. Meskipun studi saat ini masih menimbulkan kontroversi, penting bagi ibu hamil untuk tetap berdiskusi dengan dokter sebelum memutuskan penggunaan obat ini. Penggunaan obat dengan bijak dan sesedikit mungkin tetap menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan ibu dan janin.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan