Cerita Apotek di Perbatasan, Melayani Warga Nunukan dan Pulau-Pulau Terpencil

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pulau Nunukan, yang terletak di ujung utara Kalimantan dan berbatasan dengan Malaysia, merupakan wilayah terpencil di Indonesia. Sebagai bagian dari kepulauan terluar, Nunukan dikelilingi oleh lautan. Kehadiran Apotek Kimia Farma di sini menunjukkan komitmen negara dalam menjangkau masyarakat yang berada jauh dari pusat pemerintahan. Untuk mencapai Tanjung Selor, ibu kota Kalimantan Utara, atau daerah lain, warga Nunukan terutama bergantung pada transportasi laut seperti speedboat dan kapal.

Wiwik Bagus Wijayanti, seorang apoteker lokal yang menjadi Pharmacy Manager di Apotek Kimia Farma Nunukan, lahir dan tumbuh di daerah ini. Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, ia memilih untuk kembali ke Nunukan untuk menyumbangkan bakunya. Untuk Wiwik, menjadi apoteker tidak hanya tentang profesi, tetapi lebih dari itu, sebuah panggilan.

Wiwik menjelaskan bahwa keberadaan apotek ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat, terutama karena jarak Nunukan ke pusat administratif Provinsi Kalimantan Utara. Melalui apotek ini, warga Nunukan dapat mendapatkan obat-obatan, peralatan kesehatan, dan konsultasi dari apoteker profesional.

“Kami menyediakan obat dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat Nunukan. Walaupun terletak di wilayah terpencil, saya merasa bahagia bisa melayani warga yang selalu mengalami kesulitan mendapatkan akses obat dibandingkan wilayah lain. Dengan jarak yang jauh dan rute perjalanan yang rumit melalui laut dan darat, kami berharap Apotek Kimia Farma terus hadir di Nunukan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” kata Wiwik kepada Thecuy.com, Selasa (23/9/2025).

Selain menyediakan obat lengkap, Apotek Kimia Farma Nunukan adalah satu-satunya apotek di kabupaten tersebut yang menyediakan layanan BPJS Program Rujuk Balik (PRB) bagi pasien.

Wiwik menjalankan operasional apotek sesuai standar Kimia Farma di wilayah lain. “Di sini, Kimia Farma menjadi rujukan bagi warga dan pendatang karena ketersediaan obat dan peralatan kesehatan yang lebih lengkap. Kami menerapkan standar layanan yang sama dengan jaringan Kimia Farma di daerah lain, termasuk ketersediaan apoteker, jam operasi, dan layanan PRB,” tuturnya.

Hari-hari Wiwik dimulai pukul 08.00 hingga 22.30 WITA, bersama dua staf lain. Sebagai manager, Wiwik pastikan ketersediaan obat tetap memadai. “Ini menjadi tantangan bagi kami di wilayah terpencil seperti Nunukan. Kami harus memastikan stok obat tidak habis agar masyarakat selalu mendapatkan obat ketika membutuhkannya,” tambahnya.

Untuk memudahkan warga di pulau-pulau sekitar Nunukan, pihak apotek sedang menyiapkan sistem pengiriman alternatif. Dengan demikian, warga tidak perlu menyeberang ke Nunukan untuk membeli obat. “Hal ini akan sangat membantu warga di pulau kecil. Saat ini, mereka masih bertolak-berdayung dengan cara tradisional, misalnya meminta keluarga atau orang lain yang sedang di Nunukan untuk membeli obat. Nantinya, layanan kami akan lebih luas hingga ke pulau-pulau sekitar,” jelas Wiwik.

Selain itu, Wiwik juga melayani homecare dengan langsung mengunjungi pasien. Salah satu pasiennya adalah Kartini (62 tahun) di Pulau Sebatik. Wiwik memberikan edukasi tentang penggunaan obat insulin. Layanan ini mendapatkan respon positif dari pasien, yang kini lebih memahami cara penggunaan dan penyimpanan obat.

Wiwik juga sering memberikan edukasi kepada warga tentang obat-obatan bahkan setelah jam kerja. Inisiatifnya ini menjadi kontribusi bagi masyarakat Nunukan. “Harapannya, edukasi ini akan bermanfaat bagi kesehatan pasien,” ucapnya.

Selain di Nunukan, Apotek Kimia Farma juga hadir di wilayah 3T lainnya, seperti Kabupaten Kepulauan Sangihe (Sulawesi Utara), Natuna, dan Lingga (Kepulauan Riau).

PT Kimia Farma Apotek, yang merupakan bagian dari PT Kimia Farma Tbk, tidak menganggap jarak jauh sebagai penghalang. Untuk mencapai wilayah seperti Nunukan, mereka menerapkan strategi distribusi yang efisien menggunakan transportasi darat, laut, dan udara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang berkelanjutan, mendukung program ketahanan kesehatan nasional.

Aksesibilitas layanan kesehatan di daerah terpencil seperti Nunukan masih menjadi tantangan, namun upaya seperti ini menunjukkan bahwa kemajuan dapat dicapai dengan komitmen yang kuat. Wiwik dan timnya bukan hanya menyediakan obat, tetapi juga memberikan pendidikan dan dukungan yang berharga bagi masyarakat. Ini adalah bukti bahwa pelayanan kesehatan berkualitas dapat diwujudkan meski di daerah yang jauh.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan