Astro, sebuah startup quick commerce asal Indonesia, berhasil mengumpulkan dana sebesar US$51,9 juta dalam putaran pendanaan baru yang dipimpin oleh Amazon. Berita ini dibocorkan oleh DealStreetAsia pada 15 September 2025.
Investasi Amazon ini tak lepas dari rencananya untuk meluncurkan layanan quick commerce “Amazon Now” di India, yang telah dimulai di Bengaluru pada Juni 2025 dan sekarang telah diperluas ke Delhi dan Mumbai. Layanan ini didukung oleh lebih dari 100 micro-fulfilment center (MFC) yang distrategikan untuk memastikan ketersediaan produk dan pengiriman cepat. Amazon melaporkan pertumbuhan pesanan di Bengaluru dan Delhi mencapai 25% setiap bulan.
Keterlibatan Amazon di Astro dan peluncuran Amazon Now di India menunjukkan minat besar terhadap pasar on-demand di Asia. Kombinasi permintaan konsumen yang tinggi di kota-kota padat penduduk, serta keefisikan jaringan MFC, menjadi faktor kunci dalam strategi Amazon. Untuk Astro, dana ini bisa digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, seperti manajemen stok, optimasi rute pengiriman, dan waktu pengantaran, di tengah persaingan yang semakin ketat di Indonesia.
Tiga implikasi utama dari investasi ini terhadap pasar quick commerce di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, adalah sebagai berikut:
- Sinyal strategi regional: Amazon sedang menguji dan menskalakan model 10-menit di India. Pemahaman operational, seperti penempatan MFC, kurasi produk cepat berputar, dan logistik last-mile, bisa memengaruhi pendekatan Amazon di Asia, termasuk kemitraan strategis dan implementasi teknologi.
- Kualitas layanan: Standar sub-15 menit di India menyarankan bahwa layanan on-demand di Asia akan berfokus pada ketersediaan produk, harga kompetitif, dan pengalaman pembelian yang konsisten. Pemain lokal mungkin harus lebih fokus pada nilai tambah selain kecepatan.
- Unit ekonomi: Fokus pada MFC dan densitas pesanan di kota besar (seperti Mumbai, Delhi, dan Bengaluru) menunjukkan bahwa kumulatifnya permintaan di wilayah tertentu akan membantu menurunkan biaya pengiriman.
Didirikan tahun 2021, Astro khusus melayani kebutuhan belanja sehari-hari dengan pengiriman cepat melalui jaringan dark store di Jabodetabek. Pada 2022, mereka berhasil mengumpulkan US$60 juta dalam putaran Seri B. Sebelumnya, mereka telah menggalang US$27 juta dalam Seri A dan pendanaan awal dari investor ternama seperti Accel, Sequoia Capital India (sekarang Peak XV), Tiger Global, AC Ventures, dan Lightspeed.
Sekarang, dengan dukungan Amazon, Astro punya kesempatan emas untuk menjadi pemimpin di pasar quick commerce Indonesia. Dengan berbagai faktor mendukung, mulai dari teknologi hingga strategi operasional, perusahaan ini bisa menjadi contoh bagaimana startup lokal dapat berevolusi dalam era digital.
Baca juga Info Terbaru lainnya di Info terbaru.
