Rumah warga di desa Kalimanggis, Manonjaya, Tasikmalaya runtuh

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Tasikmalaya, berlokasi di Dusun Sukarame RT 034 RW 009 Desa Kalimanggis, Kecamatan Manonjaya, rumah milik Hermansyah (34) mengalami kerusakan total pada Sabtu pagi (20/9/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Struktur bangunan yang berukuran 6×8 meter runtuh seluruhnya, menyulam semua perabotan di dalamnya.

Kehidupan satu keluarga dengan enam anggota yang tinggal di rumah tersebut terganggu, karena mereka kini harus berdiam di bagian dapur yang masih utuh, meski kondisi konstruksinya tidak tentang aman.

Uloh Saepuloh, Koordinator Lapangan Relawan Penanggulangan Bencana (RPB) Manonjaya, mengungkapkan bahwa penurunan rumah disebabkan oleh hujan lebat yang turun sejak malam sebelumnya. Keadaaan bangunan yang sudah tua dan rusak semakin memperburuk situasi.

Petugas relawan bekerjasama dengan warga untuk membersihkan puing-puing, memberikan data kerusakan, dan melaporkan insiden ini ke Baznas, BPBD, serta Dinas Sosial untuk penanganan lanjutan.

Kepala Desa Kalimanggis, Yana, menegaskan bahwa pihak desa berusaha segera dengan mengkoordinasikan diri dengan instansi terkait untuk membantu keluarga yang terdampak. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa saat rumah ini ambruk. Diduga, hujan deras dan kondisi bangunan yang lapuk yang menyebabkan kerusakan total.”

Untuk mencegah insiden serupa di masa depan, Yana menyarankan warga yang tinggal di bangunan tua untuk meningkatkan kesadaran, khususnya saat musim hujan. Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Manonjaya, Yoyon Haryango, mengonfirmasi bahwa pihak kecamatan telah menindaklanjuti laporan dari desa ke BPBD, Baznas, dan Dinas Sosial.

“Keluarga itu tinggal di bagian dapur yang struktur konstruksinya kurang stabil. Harapan kami, BPBD dapat segera menyediakan tenda keluarga sebagai tempat tinggal sementara,” katanya. Pihak kecamatan telah mengirimkan surat laporan ke berbagai instansi terkait, dengan harapan warga yang terdampak dapat segera mendapatkan bantuan.

Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan ekstrem semakin sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Studi menunjukkan bahwa perubahan iklim mendorong peningkatan intensitas dan frekuensi hujan, yang berpotensi menimbulkan kerusakan infrastruktur, terutama bangunan tua. Data ini mengingatkan pada pentingnya pengawasan dan pemberdayaan bangunan untuk menghadapi perubahan iklim.

Kasus ini juga mengingatkan pada pentingnya persiapan dan pengawasan di masa depan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan dukungan dari pemerintah, risiko kerusakan seperti ini dapat diminimalkan. Meskipun situasi sulit, kerjasama antara masyarakat dan pemerintah menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini secara efektif.

Ketika menghadapi situasi seperti ini, penting bagi setiap individu untuk fokus pada langkah-langkah yang dapat diambil. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeliharaan bangunan dan persiapan di musim hujan bukan hanya untuk mengurangi risiko, tetapi juga untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan keluarga.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan