Polisi Menggelar Pemeriksaan Mendalam terhadap Empat Saksi dalam Kasus Tragis Kematian Anak yang Ditemukan Dalam Kondisi Mayat Tewas di Jakarta Utara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Empat saksi telah dijadwalkan untuk testimoni terkait peristiwa tragis yang menimpa anak AR (8) yang ditemukan dalam keadaan tidak layak di salah satu kos di Penjaringan, Jakarta Utara. Di antaranya, salah satu saksi yang telah terlibat dalam pengujian adalah ibu dari korban. Menurut Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar, Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, pemeriksaan terhadap saksi ini dilakukan pada Selasa (23/9/2025). Dia menambahkan bahwa kemungkinan ada lebih banyak saksi yang akan didekati, sehingga penyelidikan masih dalam tahap berlangsung.

Onkoseno juga mengungkapkan bahwa peluang untuk menemukan saksi tambahan masih terbuka, sehingga investigasi masih berlanjut. Ia memastikan bahwa tim penyidik terus memantau setiap detail kasus ini untuk memastikan tidak ada kemungkinan bukti yang terlewatkan.

Dalam perkembangan selanjutnya, wanita berinisial MKR (35), ibu dari anak AR yang menjadi korban, sebelumnya tercatat menghilang sempat. Berita positif datang bahwa ibu korban telah ditemukan. Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, mengkonfirmasi hal ini kepada wartawan pada Senin (22/9). Ibu korban ditemukan saat polisi melakukan patroli di area Kertajaya, tepatnya pada Minggu (21/9) pukul 04.20 WIB.

Ady Wijaya menjelaskan bahwa informasi dari warga setempat membantunya menemukan ibu korban yang sedang berjalan di sekitar lokasi patroli. Dia juga mengungkapkan bahwa kedua orang tua korban telah berpisah sejak empat bulan yang lalu. Anak yang meninggal tinggal bersama ibunya di kontrak rumah tersebut.

Studi kasus terkait kekerasan terhadap anak-anak menunjukkan bahwa kasus seperti ini seringkali terkait dengan faktor-faktor seperti kekacauan keluarga, ketidakstabilan finansial, dan ketidakmampuan orang tua dalam mengelola emosi. Dalam kasus ini, pemisahan orang tua korban mungkin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peristiwa tragis ini.

Dalam upaya mencegah insiden serupa, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan psikis dan sosial bagi keluarga yang mengalami krisis. Program-program pendidikan tentang kesehatan mental dan pelatihan pengasuhan yang efektif dapat menjadi solusi jangka panjang.

Setiap kehilangan anak adalah tragedi yang tidak dapat dibenarkan. Kasus ini mengingatkan kita semua untuk lebih sensitif terhadap tanda-tanda kecurigaan kekerasan dalam keluarga dan tidak ragu-ragu untuk melaporkan ke pihak berwenang jika ada tanda-tanda bahaya. Keluarga, masyarakat, dan pihak berwenang harus bekerja bersama untuk melindungi generasi muda dari bahaya seperti ini. Mari kita berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan penuh kasih sayang untuk semua anak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan