Perbedaan Antara Ambivert dan Introvert, Jenis Kepribadian yang Ditemukan oleh Ilmuwan

Selama ini, manusia hanya mengenal dua jenis kepribadian utama: introvert dan ekstrovert. Orang introvert mencari tenang dalam kesendirian, sementara ekstrovert merasa bahagia dalam interaksi sosial. Namun, ada individu yang tidak sesua dengan keduanya. Psikiater Rami Kaminski mengajukan istilah baru untuk menggambarkan fenomena ini, yaitu otrovert.

Otrovert tidak terikat kuat pada kelompok besar seperti introvert atau ekstrovert. Mereka lebih suka membangun hubungan pribadi yang asli daripada terlibat dalam dinamis kelompok. Mereka mungkin hadir dalam kegiatan sosial, tetapi lebih nyaman berinteraksi dengan beberapa orang saja. Kaminski menjelaskan bahwa orang dengan tipe kepribadian ini biasanya mandiri, kreatif, dan emoional stabil, sehingga lebih tangguh menghadapi tantangan.

Otrovert berbeda dengan ekstrovert yang perlu energi dari keramaian atau introvert yang lebih nyaman sendirian. Mereka relatif tidak dipengaruhi oleh situasi sosial. Meskipun senang berada di sekitar orang lain, otrovert cenderung menjadi pengamat. Apa yang paling menonjol adalah kemampuan mereka untuk menciptakan ikatan yang jujur dan dalam tanpa butuh persetujuan dari banyak orang.

Istilah otrovert sering disalahartikan dengan ambivert. Padahal, kedua konsep berbeda. Ambivert fleksibel, bisa bergeser antara introvert dan ekstrovert tergantung situasi. Misalnya, mereka bisa ikut pesta besar tapi juga menyukai waktu sendirian. Mereka menyamakan diri menurut perasaan atau keadaan.

Otrovert, justru, konsisten merasa tidak sepenuhnya cocok dengan kelompok. Mereka lebih memilih menjaga jarak, membangun hubungan pribadi yang asli, dan tidak merasa perlu menyesuaikan diri demi diterima di lingkaran sosial yang lebar. Perbedaan utama adalah ambivert fleksibel menyesuaikan diri, sementara otrovert lebih memilih menegakkan keaslian dan independensi, bahkan jika itu berarti terpisah dari kelompok.

Kaminski menyebut beberapa tokoh sejarah yang dianggap otrovert, termasuk Frida Kahlo, Franz Kafka, Albert Einstein, dan Virginia Woolf. Mereka tidak larut dalam kelompok, tetapi bersinar lewat individualitas dan kreativitas. Di era modern, aktris Kanada Lisa Ray juga mengaku sebagai otrovert, membuktikan konsep ini relevan lintas generasi.

Menurut Kaminski, ada beberapa tanda yang menunjukkan seseorang otrovert. Pertama, mereka lebih suka interaksi kecil dan mendalam. Otrovert nyaman dalam lingkaran kecil, tapi cepat keluar dari percakapan grup yang terlalu sibuk. Kedua, mereka tidak mudah terseret dalam suasana keramaian. Meskipun hadir di pesta, otrovert tetap tidak ikut emosi kolektif. Ketiga, otrovert lebih peduli dengan kreativitas daripada perhatian kelompok. Mereka percaya diri di depan umum tapi tetap merasa berbeda.

Empat, otrovert memiliki identitas yang fleksibel. Mereka bisa bergabung dengan komunitas untuk tujuan tertentu, tapi akan keluar jika merasa identitas kelompok terlalu kaku. Lima, mereka lebih suka percakapan yang bermanfaat daripada basa-basa. Hubungan mereka nyata, meski tidak membutuhkan kontak rutin. Enam, otrovert merasa paling asli saat berada di luar kelompok. Kreativitas mereka sering muncul ketika dekat dengan kelompok tapi tidak terlihat terlarut.

Jika Anda sering merasa tidak cocok dengan kelompok, mungkin Anda otrovert. Tipe kepribadian ini memiliki keunikan yang bisa menjadi kekuatan. Di era yang menuntut keterikatan sosial, otrovert memberi pengajaran berharga tentang menegakkan keaslian dan kreativitas.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page