Peran Prancis dalam Pengakuan Palestina Disesuaikan oleh Inggris

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengagungkan langkah beberapa negara seperti Inggris, Prancis, dan Portugal dalam mengakui kedaulatan Negara Palestina. Menurutnya, keputusan ini adalah langkah yang tepat dan berlandaskan prinsip.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB terkait solusi dua negara untuk perdamaian di Palestina, yang disiarkan langsung dari Markas PBB di New York, Amerika Serikat. “Kami menghargai negara-negara besar yang telah mengambil langkah berprinsip ini. Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara lain telah menunjukkan komitmen pada kepentingan yang benar dalam sejarah,” kata Prabowo pada Selasa (23/9/2025).

Menurut Prabowo, pengakuan terhadap Negara Palestina merupakan langkah yang tepat dan penting dalam konteks sejarah dunia. “Sejarah tidak akan pernah berhenti, dan mereka yang belum mengambil tindakan harus mempertimbangkan keputusan ini,” tambahnya.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat internasional untuk lebih aktif dalam mendukung perdamaian di Palestina. “Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Menghentikan perang harus menjadi prioritas utama kita. Kebencian, ketakutan, dan kecurigaan harus diatasi agar damai segera tercapai,” tegasnya.

Prabowo juga menyampaikan penghargaan kepada Prancis dan Arab Saudi yang memimpin KTT ini. “Saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghormatan kepada Presiden Emmanuel Macron dari Prancis dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal Bin Farhan Al-Saud, sebagai ketua bersama pertemuan ini,” ujarkan Prabowo.

Tindakan pengakuan Palestina oleh beberapa negara besar mungkin dapat mempercepat proses perdamaian di Timur Tengah. Pertanyaan yang satu ini telah menimbulkan berbagai isu dan perdebatan di tingkat internasional, terutama dalam konteks konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Keterlibatan PBB dalam menggalakan dialog antara kedua belah pihak menjadi sangat krusial untuk mencapai solusi yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Studi kasus yang dilakukan oleh beberapa lembaga internasional menunjukkan bahwa pengakuan internasional terhadap entitas negara seperti Palestina dapat memberikan dampak positif pada proses perundingan perdamaian. Misalnya, pengakuan Palestina oleh 138 negara anggota PBB telah memberikan legitimasi yang lebih besar dalam perundingan damai dengan Israel. Namun, ada juga tantangan memberikan solusi yang menyeluruh bagi kedua belah pihak, terutama dengan adanya perselisihan teritorial dan keamanan yang kompleks.

Dalam konteks ini, peran PBB sebagai mediator sangat penting. Organisasi ini harus dapat memfasilitasi dialog yang konstruktif tanpa ada pihak yang merasa tersisih. Keberhasilan KTT ini akan sangat bergantung pada komitmen semua pihak untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang damai dan adil.

Dunia saat ini memerlukan keberanian untuk membuat perubahan. Konflik di Gaza bukan hanya tentang teritorial, tetapi juga tentang sifat manusiawi yang harus dipertahankan. Setiap kebijakan yang diambil harus memiliki maksud yang jernih untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi generasi sekarang dan yang akan datang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan