Penerapan Manajemen Talenta di Kota Tasikmalaya Hanya Sebagai Sarana, Hasil Akhir Tergantung pada Wali Kota

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Tasikmalaya berkomitmen mengimplementasikan sistem manajemen talenta dengan standar profesional dalam pengelolaannya. Walaupun demikian, keputusan akhir masih tetap bergantung pada keputusan kepala daerah.

Pemerintah Kota Tasikmalaya telah resmi meluncurkan sistem manajemen talenta pada pekan lalu, dengan fokus awal pada pejabat eselon II. Sistem ini dirancang untuk memberikan pendekatan yang lebih objektif dalam mengevaluasi kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), serta memberikan kesempatan lebih luas bagi karir lintas daerah.

H Asep Maman Permana, Asisten Administrasi Umum Setda Kota Tasikmalaya, menjelaskan bahwa manajemen talenta bukanlah versi baru dari open bidding. “Sistem ini lebih dinamis dan objektif, karena melibatkan komite independen yang terdiri dari akademisi dan praktisi,” katanya. Data kepegawaian akan terintegrasi secara nasional, memungkinkan pejabat dari Tasikmalaya untuk berkarir di daerah lain dan sebaliknya.

Asep juga memberikan contoh praktis penggunaan sistem ini. Jika ada kebutuhan kompetensi khusus, seperti dalam bidang IT, Pemkot dapat merekrut ASN dari luar daerah yang memenuhi persyaratan. Namun, ia menekankan bahwa wali kota tetap memiliki hak untuk mengambil keputusan akhir dalam penerapan sistem ini.

Menanggapi isu bahwa manajemen talenta berasal dari disertasi salah satu pegawai Pemkot, Asep memastikan bahwa sistem ini merupakan produk BKN. Namun, ada pegawai yang telah menganalisis dan membahasnya dalam disertasinya. Gungun Pahlagunara, Kepala BKPSDM Kota Tasikmalaya, menjelaskan bahwa prinsip dasar manajemen talenta masih serupa dengan open bidding, yaitu seleksi yang menghasilkan tiga calon terbaik untuk dipilih oleh kepala daerah.

Sistem manajemen talenta bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang kesempatan yang lebih luas bagi pejabat negeri untuk berkembang. Dengan integrasi data nasional, pejabat Tasikmalaya dapat berkarir di berbagai daerah, sedangkan daerah lain juga bisa memanfaatkan talenta yang ada di Tasikmalaya. Inovasi ini menunjukkan komitmen Pemkot dalam memajukan Aparatur Sipil Negara dengan pendekatan yang lebih modern dan transparan.

Sistem manajemen talenta di Kota Tasikmalaya bukan hanya memperkenankan mobilitas pegawai, tetapi juga menegakkan keadilan dalam penilaian kompetensi. Dengan dukungan komite independen, proses seleksi menjadi lebih objektif, meskipun kepentingan terakhir masih berada pada tangan kepala daerah. Ini adalah langkah maju yang dapat diikuti oleh daerah lain untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan pemerintah.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan