Mikrofon Pemimpin Canada Rusak saat Membahas Dukungan bagi Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Peristiwa unik terjadi saat KTT PBB yang mempertemukan berbagai negara untuk membahas solusi dua negara Palestina dan Israel. Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, mengalami masalah mikrofon yang mati secara otomatis setelah waktu pidato sebanyak lima menit habis. Hal ini tidak hanya terjadi pada Carney, tetapi juga dialami oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto. Dalam pidato mereka, masing-masing kepala negara menyampaikan pendapat tentang konflik di Timur Tengah.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang memimpin KTT ini, telah menetapkan aturan bahwa setiap kepala negara juga penerima hadiah waktu berbicara selama lima menit, sementara untuk menteri dan perwakilan lainnya dibatasi tiga menit. Jika waktu Habis, maka mikrofon akan mati secara otomatis. Setelah aturan ini diumumkan, Raja Yordania Abdullah II menjadi yang pertama berpidato, diikuti oleh Erdogan. Mikrofon di depan Presiden Turki memang padam setelah lima menit, tepat waktu setelah Erdogan mengajukan permintaan agar Israel segera menarik pasukan dari Gaza. Erdogan tetap melanjutkan pidato sesaat setelah mikrofon mati.

Mikrofon mati juga terjadi pada Prabowo saat ia berbicara tentang penyediaan pasukan perdamaian. Meskipun mikrofon padam, Prabowo melanjutkan pidato selama satu menit lebih sebelum menyimpulkan pidatonya. Hal serupa terjadi pada Carney, yang memaparkan dukungan Kanada terhadap negara Palestina. Ia menekankan bahwa sejak tahun 1947, Kanada telah mendukung solusi dua negara untuk perdamaian di Timur Tengah. Carney juga mengklaim bahwa negara Palestina harus dipimpin oleh otoritas Palestina dan berdirinya Palestina harus menjadi akhir dari keberadaan Hamas. Carney tetap berpidato satu menit setelah mikrofon mati.

Mikrofon mati saat KTT PBB menjadi fenomena menarik. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi digunakan untuk mengatur waktu pidato, meskipun tidak tanpa tantangan. Setiap negara memiliki pendapat berbeda mengenai solusi konflik di Timur Tengah, tetapi ada satu hal yang jelas: perdamaian dan keamanan di Timur Tengah harus dicapai melalui dialog dan kerjasama internasional.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan