Menag Revelasi Rencana Eselon I dalam Buka Hari Santri 2025

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam acara pembukaan Hari Santri 2025 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Menteri Agama Nasaruddin Umar hadir secara langsung. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan rencana pemerintah untuk membentuk unit eselon I khusus yang akan menangani pesantren. Menurutnya, segera akan dikeluarkan ketetapan mengenai hal tersebut.

Sejak lama, pesantren dikenal dengan karakteristik kemandirian. Menag memastikan bahwa kemandirian ini harus terus dipertahankan. Namun, pemerintah tetap ikut berperan aktif, seperti terlihat dalam keberadaan Undang-Undang Pesantren dan upaya penguatan kelembagaan yang sedang berlangsung.

Pembukaan acara ini di lokasi Tebuireng memilki makna khusus. Tempat ini menjadi tempat lahirnya Resolusi Jihad, yang kemudian berkembang menjadi Hari Santri. Menag mengingatkan bahwa saat ini diperingati satu dekade pengakuan negara terhadap peran santri. Ia juga menekankan bahwa pesantren memegang peran penting dalam membangun bangsa.

Presensi pada acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa figurnya, seperti Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi KH Irfan Yusuf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, Wakil Ketua PBNU KH Zulfa Mustofa, dan Ketua PP Muhammadiyah KH Saad Ibrahim.

Selain penguatan kelembagaan, pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan santri. Program-program seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah diperkenalkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Menag menegaskan bahwa santri perlu memiliki kesehatan jasmani yang baik dan pangan yang mencukupi agar dapat berkembang menjadi generasi unggulan yang siap berkompetisi di level global.

Amien Suyitno, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya acara seremonial, melainkan momentum untuk mengukuhkan peran pesantren dalam kehidupan nasional. Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan tradisional, tetapi juga pusat pemberdayaan, penguatan moderasi beragama, dan motor kemandirian umat. Penguatan kelembagaan pesantren melalui eselon I khusus menjadi langkah strategis yang penting.

Selain itu, Suyitno juga menjelaskan tiga agenda utama dalam perayaan Hari Santri 2025: Halaqah Kebangsaan dengan tema “Memaknai Ulang Resolusi Jihad: Dari Pesantren untuk Kemaslahatan Bangsa”, Cek Kesehatan Gratis di empat pesantren Jombang, dan peninjauan Program Makan Bergizi Gratis di dua pesantren. Acara ini juga melibatkan kegiatan berskala nasional dan internasional, seperti Halaqah Kebangsaan di delapan titik pesantren, Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI), Gerakan Ekoteologi Pesantren, Expo Kemandirian Pesantren, Pesantren Award, Doa Santri untuk Negeri, Apel Hari Santri pada 22 Oktober, hingga Malam Bakti Santri bersama Presiden RI.

Kegiatan ini semua menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat kontribusi pesantren dalam membangun Indonesia yang sehat, berdaya saing, dan berperadaban dunia.

Pesantren selalu menjadi salah satu pilar pendidikan di Indonesia. Keberadaan pesantren bukan hanya sebagai tempat belajar agama saja, tetapi juga tempat untuk membangun karakter dan nilai-nilai kebangsaan. Upaya pemerintah untuk mengangkat status pesantren melalui eselon I khusus menandakan pengakuan yang lebih besar terhadap peran mereka dalam pembangunan bangsa. Dengan dukungan yang tepat, pesantren bisa terus berkembang dan menghasilkan generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global. Mari kami dukung dan ikuti perkembangan pesantren agar tetap relevan dan memberikan dampak positif bagi masa depan bangsa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan