Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah memberikan persetujuan terhadap Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk tahun 2026. Dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-5 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta fraksi-fraksi untuk menyatakan kesesuaian terhadap rancangan undang-undang tersebut. Setelahnya, anggota-anggota DPR yang hadir menanggapi dengan tepuk tangan, menunjukkan persetujuan mereka.
Berikut adalah rincian yang terkandung dalam Rancangan Undang-Undang RAPBN 2026:
Asumsi Makro Ekonomi:
- Pertumbuhan ekonomi diharapkan mencapai 5,4%
- Inflasi diperkirakan sebesar 2,5%
- Nilai tukar rupiah dijaga pada Rp 16.500 per dolar AS
- Suku bunga surat berjangka negeri (SBN) 10 tahun ditetapkan pada 6,9%
- Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diprediksi sebesar US$ 70 per barel
- Produksi minyak bumi sebesar 610 ribu barel per hari
- Produksi gas bumi mencapai 984 ribu barel setara minyak per hari
Indeks Kesejahteraan:
- Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan antara 4,44% hingga 4,96%
- Tingkat kemiskinan berkisar 6,5% hingga 7,5%
- Kemiskinan ekstrem bisa mencapai nol hingga 0,5%
- Indeks Gini Ratio diharapkan antara 0,377 hingga 0,380
- Indeks Modal Manusia ditetapkan pada 0,57
- Indeks Kesejahteraan Petani mencapai 0,7731
- Penciptaan lapangan kerja formal sebanyak 37,95
- GNI per kapita mencapai US$ 5.520
- Penurunan intensitas emisikan gas rumah kaca sebesar 37,14%
- Indeks kualitas lingkungan hidup mencapai 76,67%
Postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026:
- Pendapatan negara diperkirakan sebesar Rp 3.153,58 triliun, dengan rincian:
- Penerimaan pajak sebesar Rp 2.693,71 triliun
- Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 459,2 triliun
- Hibah sebesar Rp 0,66 triliun
- Belanja negara ditargetkan sebesar Rp 3.842,72 triliun, dengan rincian:
- Belanja pemerintah pusat sebesar Rp 3.149,73 triliun
- Belanja untuk Kesejahteraan dan Lingkungan (K/L) sebesar Rp 1.510,55 triliun
- Belanja non K/L sebesar Rp 1.639,19 triliun
- Transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 692,99 triliun
- Keseimbangan primer diperkirakan sebesar Rp 89,71 triliun
- Defisit anggaran sebesar Rp 698,15 triliun atau 2,68% dari PDB
- Pembiayaan diperkirakan sebesar Rp 689,15 triliun
Untuk mencapai tujuan pengembangan nasional, setiap elemen dalam RAPBN 2026 dirancang dengan strategi yang jelas. Dengan asumsi makro yang optimis dan indeks kesejahteraan yang utara, pemerintah berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pemetaan belanja yang terstruktur dan fokus pada kesejahteraan serta lingkungan menandakan komitmen serius dalam mengembangkan negara. Semangat kerja yang kuat dan sinergi antara semua pihak akan menjadi kunci sukses dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.