Remaja 18 Tahun di Sumedang Rugi Kaki Kram Malam-Malam Karena Gagal Ginjal

Di ibu kota, seorang gadis remaja yang berusia 18 tahun telah menjelaskan perjuangannya dalam menghadapi gagal ginjal stadium 5. Dia menceritakan bagaimana gejala kram kaki tiap malam telah menjadi bagian dari kehidupannya.

“Setiap kali aku tidur, selalu bangun karena kram kaki yang terus-menerus,” katanya dalam postingan pribadinya di TikTok, seperti dilaporkan oleh Thecuy.com pada hari Senin (22/9/2025). “Ketahuan duar, gagal ginjal stadium 5, dan aku terpaksa menjalani sesi dialisis selama hidup.”

Banyak netizen yang tertarik dengan cerita Mutya, dengan beberapa di antaranya bertanya apakah dia memang jarang minum air putih. Menanggapi pertanyaan tersebut, Mutya mengaku bahwa dia tetap meminum air, meskipun lebih sering meminum minuman manis.

Gejala gagal ginjal stadium 5 yang dialaminya diduga terkait dengan riwayat hipertensi yang dialami secara genetik. Oleh karena itu, Mutya harus menjalani dialisis sepanjang hayat. “Ini sudah tahun keempat aku lakukan dialisis,” tambahnya.

Dalam wawancara dengan Thecuy.com, wanita yang tinggal di Sumedang itu mengaku hanya merasakan mual dan muntah pada tahap awal. Namun, kondisinya semakin memburuk dengan demam tinggi.

Pada suatu hari, berbagai keluhan mulai bertambah, termasuk nyeri pinggang yang merajalela ke bagian bawah tubuh. “Aku langsung dibawa ke puskesmas dan harus dirawat. Tekanan darahku tidak turun selama tiga hari, jadi aku dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lab dan lainnya,” jelasnya saat dihubungi pada hari Senin (22/9). “Akhirnya, setelah pemeriksaan berulang, aku diagnostik gagal ginjal dan harus menjalani dialisis sejak umur 18 tahun hingga sekarang, menjelang 19 tahun.”

Gagal ginjal stadium 5 adalah kondisi serius di mana ginjal tidak lagi dapat bekerja secara optimal, dan dialisis menjadi solusi untuk membersihkan darah dari racun yang biasanya difilter oleh ginjal. Hipertensi, salah satu faktor risiko utama, dapat merusak pembuluh darah di ginjal, mengurangi kemampuan organ tersebut dalam menyaring darah. Pengaturan pola makan dan minum yang sehat sangat penting untuk mencegah kondisi ini, terutama bagi mereka dengan riwayat keluarga yang berisiko.

Kasus Mutya menunjukkan betapa pentingnya memeriksakan diri jika ada gejala yang tidak biasa. Meskipun dia mengonsumsi air, konsumsi minuman manis berlebihan dan faktor genetik dapat memainkan peran besar. Menjaga kesehatan ginjal dengan menjaga tekanan darah, mengatur asupan garam, dan menjalani pemeriksaan rutin adalah langkah-langkah yang harus diambil, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga yang rentan.

Kondisi kesehatan seringkali tidak bisa diabaikan. Cerita Mutya menjadi pesan untuk semua orang untuk lebih memperhatikan tubuh mereka dan tidak menunda pemeriksaan medis terutama jika ada gejala yang terus-menerus muncul. Kesehatan adalah aset paling berharga, dan setiap langkah yangDone diambil untuk menjaganya akan memberikan manfaat jangka panjang.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page