Kandungan gizi pada menu makanan bergizi gratis di Sorot PSU Kabupaten Tasikmalaya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tasikmalaya kini menjadi sorotan publik. Pergerakan Solidaritas Ummat (PSU) mengungkapkan kekhawatiran tentang kualitas menu yang disajikan, yang dianggap tidak memenuhi standar gizi anak sekolah.

Septiyan Hadinata, koordinator PSU Tasikmalaya, mengungkap kekhawatiran setelah menu MBG di Sekolah Siswa Cisayong menjadi perbincangan hangat di media sosial. Menurutnya, lauk yang hanya terdiri dari kulit ayam tidak memenuhi standar gizi yang diperlukan. Kulit ayam, katanya, hanya berisi lemak jenuh dan sangat rendah protein serta vitamin.

Menu seperti itu, menurut Septiyan, tidak akan membantu memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah, yang seharusnya mencapai 2.100 kalori per hari. Dia menuntut agar penyelenggara MBG konsisten dalam menerapkan standar gizi sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan. Selain itu, dia juga mendorong Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk melakukan evaluasi yang lebih mendalam.

“Program MBG memiliki tujuan yang mulia, tetapi jika pelaksanaannya justru menyajikan makanan yang tidak layak, maka hasilnya malah berdampak negatif. Kita harapkan di masa depan, kualitas menunya akan lebih baik dan sesuai dengan standar yang berlaku,” katanya.

Di sisi lain, Kepala SDN 3 Ciamis, Irwan Setiawan MPd, menyampaikan bahwa sekolahnya telah menerima program MBG sejak Februari 2025 dan hingga sekarang berjalan lancar tanpa masalah serius. Ia menjamin bahwa makanan yang disajikan selalu dalam kondisi baik, dengan pengecekan yang ketat.

“Sekolah memastikan tidak ada makanan basi, warna dan rasa tetap alami, serta aroma tetap segar. Tidak ada yang terlihat aneh atau berbau busuk,” katanya.

Selain itu, sekolah juga telah memberikan masukan ke SPPG terkait variasi menu. Mereka mengajukan permintaan untuk mengganti nasi menjadi mie spaghetti atau roti dengan tambahan sayur dan daging agar lebih menarik bagi siswa.

Pelayanan gizi anak sekolah memang penting untuk mendukung pertumbuhan fisik dan mental mereka. Dengan demikian, peningkatan kualitas dan variasi menu MBG harus menjadi prioritas agar program ini benar-benar berdampak positif.

Menjaga kualitas makanan yang disajikan dalam program MBG adalah tanggung jawab bersama, baik dari pemerintah, sekolah, maupun masyarakat. Dengan demikian, anak-anak bisa mendapatkan panganan yang sehat dan bergizi, sehingga tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan